Grid.ID - Bencana gempa dan tsunami yang yang melanda Donggala dan Kota Palu pada Jumat (28/9) lalu memporak-porandakan bangunan mulai dari rumah, fasilitas umum hingga tempat penginapan rata dengan tanah.
Duka dan trauma mendalam tak pelak menjadi mimpi buruk bagi para korban selamat termasuk Pramugari cantik kru Garuda Indonesia, Tria Utari.
Baca Juga : Tampil Modis ala Prilly Latuconsina dengan Oversize Denim Shirt Mulai dari 161 Ribu Rupiah
Siapa sangka, saat menjalankan tugas RON (Run Over Night), Tria bersama keenam rekan kru kabin yang mendarat di Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, turut merasakan bencana naas tersebut.
Baca Juga : Seminggu tak Konsumsi Gula dan Buah, Perempuan ini Alami Perubahan yang Luar Biasa
"Kami tiba di Hotel sekitar pukul 17.00 Wita dan kami dipesankan sama crew takeover dikatakan bahwa barusan ada gempa sudah 4 kali tapi sekarang aman. Aku terlalu anggap remeh dan semuanya bakalan baik-baik saja," ungkapnya kepada TribunBali.com, Senin (01/10).
Melansir dari akun Instagram pribadinya @triaudtr, pasca kejadian, Tria sempat membagikan kronologi dari pengalaman kengerian yang mencekam saat terkepung gempa dan tsunami.
Pada sore itu, Tria beserta rekan kru pesawat lainnya tengah bersiap-siap beristirahat di hotel mendadak panik saat barang-barang berjatuhan dan kaca jendela pecah seketika.
Baca Juga : Minimnya Bantuan, Korban Gempa Palu Jarah Toko dan Minimarket Sekitar
Beruntung, Tria dan rekannya berhasil keluar dari kamar hotel bahkan sempat mengambil ponselnya untuk berkomunikasi.
Kesulitan mencari jalan keluar, Tria dan rekannya sempat pergi sampai ke rooftop hotel yang disinyalir memiliki akses keluar.
Baca Juga : Perjuangan Pasha dan Adel Menyelamatkan Diri dari Gempa dan Tsunami
Bergantung pada pipa besi yang jadi pijakan, Tria berhati-hati meniti agar dapat turun berpijak tanah.
Naas, baru setengah jalan, teriakan air tsunami datang membuat Tria memutuskan kembali ke rooftop.
Baca Juga : Gempa Palu : Potret Wawali Pasha, dari Angkat Galon Hingga Jenazah
Suara air bergemuruh hebat tak pelak membuat pramugari cantik ini berpasrah diri sembari terus memanggil nama Tuhan dan sang ibunda.
Beruntung, jiwa Tria masih selamat setelah dirundung gempa berkali-kali dan tsunami susulan.
"Jujur aku takut sekali saat itu. Dan aku takut meninggal di tempat yang seorang pun (mungkin) tidak akan mengenali jasadku nanti. Tapi aku harus siap dan hanya bisa menangis saat itu sambil beristighfar. Beberapa gempa susulan datang dan aku bersama mereka bertahan di pondasi rooftop yang menurutnya aman hingga menunggu tim SAR datang. Gemuruh air terdengar kembali dan tak lama tsunami datang lagi kami bergegas mencari tempat yang lebih tinggi dan lebih aman," ungkap Tria seperti yang dikutip dalam TribunBali.com.
Baca Juga : Sumba Timur Diguncang Gempa 2 Kali dengan Magnitudo 5,2 dan 5,3
Selamat dari maut, Tria menjadi salah satu penumpang pesawat Hercules milik TNI AU yang memboyong 220 korban gempa dan tsunami Palu.
Bertujuan ke Makassar, pesawat yang seharusnya berkapasitas 150 penumpang ini penuh sesak dijejali korban selamat bahkan terekam kamera berdiri saat take off dan landing.
Baca Juga : Prilly Latuconsina Bangga Tak Kena 'Hengpong Jadul' saat PDKT dengan Maxime Bouttier 2 Tahun Lalu
Kru Garuda Indonesia yang selamat bersama Tria termasuk 7 nama berikut:
Captain : Abdul Rozaq
First Officer : Sri Ageng Muhammad Imran
Flight Service Manager : Surjo Prasetyo
FA : Tria Utari, Irma Zulvianty, Kartika Kaeksi dan Surya Sari. (*)
Artikel ini telah tayang di Nova dengan judul Selamat dari Maut, Pramugari Cantik Rekam Suasana Pesawat TNI AU Berisi 200 Korban Tsunami Palu!
Source | : | tribun bali,Nova |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |