Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia
Grid.ID - Saat ini jenazah Rudy Wowor masih disemayamkan di rumah duka, yakni di rumah sang anak, Michael Wowor, di Perumahan Pesona Khayangan, Blok DC Nomor 3, Depok, Jawa Barat.
Aktor kawakan yang juga dikenal sebagai penari dan koreogrfer tersebut meninggal dalam usia 74 tahun disebabkan oleh kanker prostat.
Michael menuturkan ayahnya meninggal akibat penyakit kanker prostat yang berada pada stadium di atas 4.
Baca Juga : Soal Foto Pamflet Solidaritas Ratna Sarumpaet, Klarifikasi Dorce dan Ingrid Kansil Berbeda
Sebelum meninggal, Rudy Wowor pun sempat mengalami muntah darah saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
"Sakit kanker prostat, lebih parah dari stadium 4, itu namanya advan atau apa saya nggak tau jelas namanya, level paling tinggi kalo kata dokter," ungkap Michael.
"Papah 4 hari lalu dibawa ke rumah sakit. Papah muntah keluar darah. Dibawa ke rumah sakit, akhirnya tadi pagi baru dikabarin papah masuk ICU," sambung Michael.
Baca Juga : Rayakan Hari Binatang Sedunia, Davina Veronica: Binatang Bisa Jadi Teman Manusia
Rencananya jenazah pemain Java Heat tersebut baru akan dikebumikan pagi besok, Sabtu (6/10/2018), pukul 08.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
Dikutip Grid.ID dari Wartakotalive, Michael Wowor mengungkapkan alasan ditundanya proses pemakaman lantaran menunggu anak pertama Rudy, Stefani Wowor, tiba di Indonesia.
"Dimakamkan besok karena katanya anak pertamanya papah yang dari Irlandia, mau datang ke sini," kata Michael Wowor di rumah duka.
Baca Juga : Sering Bolak-balik ke Palu, Chacha Frederica Selalu Nangis Setiap Liat Video Gempa dan Tsunami di Sana
Ia pun mengungkapkan selama 15 tahun ini saudaranya tersebut memang tidak pernah bertemu lagi dengan sang ayah. Stefani pun dikatakan akan datang bersama dengan kakak Rudy Wowor yang tinggal di Bali.
"Mungkin ya katanya sih sudah 15 tahun enggak ketemu. Jadi, katanya anaknya papah yang di Irlandia mau ke sini. Rencananya ke sini sama kakaknya papah juga yang tinggal di Bali," tandas Michael Wowor.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Warta Kota |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |