Grid.ID - Seorang bocah bernama Israel Imanuel Limbara viral di media sosial.
Bocah kelas 2 SD ini adalah korban gempa dan tsunami di Palu pada Jumat (28/9) lalu.
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (6/10) Israel viral di medsos lantaran berdialog dan dipeluk oleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ketika beliau meninjau pencarian korban di hotel Roa Roa.
Saat gempa yang kemudia disusul oleh tsunami, Israel kala itu sedang bermain mobil-mobilan di anjungan Pantai Talise, Kota Palu.
Baca Juga : Terobsesi Jadi Vampir, Pria Ini Tidur dalam Peti Mati dan Meminum Darah Segar Setiap Harinya
Ia bermain bersama saudara kembar perempuannya, Kim Imanuella Limbara yang berada di sebuah pancingan ikan tak jauh dari Israel.
"Israel dan Kim bersama ayahnya saat gempa dan tsunami sedang permainan di anjungan," kata Claudya Nichol Singal, salah satu kerabat Israel seperti dikutip dari Kompas.com.
Claudya yang masih duduk di kelas 9 SMPN 2 Palu ini yang menemani Israel selama mengungsi.
Ia menuturkan saat gempa terjadi ayah Israel, Erik Hananiel Limbara sudah memegang erat tangan kedua anaknya.
Baca Juga : Dopper, Latihan Brutal Para Prajurit TNI, Diberondong Peluru dari Jarak Amat Dekat
Lantas Erik melihat gulungan ombak hitam bersuara gemuruh menuju pantai.
Tak lama gelombang tsunami itu sudah menyapu ketiganya bersama ratusan orang yang ada di sana.
Erik dan kedua anaknya hanya bisa pasrah.
Mereka tergulung ombak dan terseret bersama beberapa orang lainnya.
Sadar-sadar mereka sudah terdampar di rumah warga, jaraknya sudah sangat jauh dari pantai.
Israel mengalami luka gores di sekujur tubuh akibat terkena benda-benda yang ikut terseret ombak tsunami.
Saudaranya, Kim lebih parah, kakinya tertusuk benda tajam hingga berlubang.
Ketiganya selamat, namun sang ibu, Feiby Sandra Wagiu meninggal terseret tsunami.
Sore itu Feiby sedang berada di Total X, hotel yang ia kelola.
Baca Juga : HUT TNI Ke-73 : Aksi Spektakuler Serka H.Heri Purwanto Pecahkan Beton Sebanyak 251 Lapis dalam Sekali Pukul
Adanya gempa lantas membuat Feiby panik mencari anak dan suaminya.
Ia langsung berlari menuju pantai Talise tempat orang-orany yang disayanginya berada.
Karyawan hotel sudah memberitahu agar Feiby menjauh dari pantai karena tsunami akan datang.
Namun rasa khawatir dan keinginan untuk menemui suami serta anaknya membuat Feiby tak peduli.
Dalam situasi yang kacau, dia sekuat tenaga menuju kedua anak dan suaminya berada. Namun gelombang tsunami lebih dulu sampai padanya. Dia tergulung bersama pekatnya air laut ke daratan.
Feiby tewas bersama orang-orang lain yang berada di sekitarnya.
Erik lantas menemukan mayat istrinya itu dikolong kendaraan dalam kondisi memprihatinkan bersama puing-puing.
Israel, Kim dan Erik amat kehilangan Feiby, seorang ibu, istri dan wanita tangguh penyayang keluarga.
"Israel dan Kim itu anak yang cerdas dan aktif. Mereka juga periang," kata Debby Sumenda, siswa kelas 3 SMA Katolik Palu yang juga dekat dengan keluarga Israel.
"Israel dan Kim juga rajin ke Sekolah Minggu," tambah Claudya.
Pasca kejadian, Israel beserta keluarga mengungsi di perumahan Permata tempat neneknya berada.
"Saat tertidur, Israel sering mengigau atau tiba-tiba terbangun. Mungkin di masih teringat kejadian di anjungan," ujar Claudya.
Saat bertemu dengan Jokowi, Israel dan keluarganya langsung dibawa ke Makassar.
Dari Makassar mereka pergi ke Bali untuk menjalani perawatan di mana paman Israel adalah seorang dokter di sana.(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |