Laporan Wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati
Grid.ID - Fenomena gempa dan tsunami di Sulawesi tengah tampak masih menjadi perhatian publik.
Gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat (28/10/2018) lalu hingga saat ini masih terus ditangani.
Hingga saat ini berbagai pihak tengah menangani korban dari gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Kepala Pusat Data Informastika dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho tampak terus membagikan kabar terkini terkait efek gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Baca Juga : Akibat Likuifaksi Gempa Palu, Desa Jono Oge Bergeser Sejauh 3 Km
Berdasarkan hasil pantauan BNPB, sudah terjadi sebanyak 450 kali gempa susulan pascagempa Donggala magnitudo 7,4 SR lalu.
Hasil pantauan tersebut terhitung hingga hari Sabtu, 06 Oktober 2018 pukul 05.00 WIB.
Hal tersebut tampak disampaikan Sutopo melalui diagram frekuensi harian gempa bumi susulan pascagempa Donggala 7,4 SR.
Sutopo tampak membagikan diagram tersebut melalui akun twitternya @Sutopo_PN (Sabtu, 06/10/2018).
Baca Juga : Kisah Haru Korban Selamat Fenomena Likuifaksi Gempa Palu, Sempat Terbawa Tanah dan Kehilangan Istri
Sudah terjadi 450 kali gempa susulan pascagempa Donggala M 7,4 per 6 Oktober 2018 pukul 05.00 WIB. Makin menurun intensitas dan frekuensinya. Semoga benar-benar meluruh dan normal kembali. Masyarakat dihimbau tetap tenang. pic.twitter.com/hUmmsK1tbK
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) October 5, 2018
Berdasarkan keterangan dalam unggahan tersebut, Sutopo menyampaikan bahwa intensitas dan frekuensi gempa terus mengalami penurunan.
Ia juga tampak menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan berdoa supata seluruh wilayah di Sulawesi Tengah dapat segera normal kembali.
Tak hanya unggahan data frekuensi gempa, Sutopo Purwo juga tampak membagikan fenomena alam yang terjadi di Sulawesi Tengah waktu kejadian.
Sutopo tampak membagikan rekaman proses likufaksi tanah yang terjadi di Komplek Perumahan Petobo, Kota Palu.
Baca Juga : Momen Bahagia Sutopo Purwo Nugroho Saat Bertemu dengan Presiden Jokowi
Rekaman tersebut tampak diperoleh dari citra Satelit WorldView dengan resolusi pixel 0,5 meter.
Dalam video tersebut tampak rumah dan bangunan terseret lumpur yang muncul akibat gempa.
Sutopo juga menambahkan bahwa para Tim SAR hingga saat ini masih melakkan evakuasi di wilayah tersebut dan korban masih terus ditemukan.
Tak berhenti sampai di situ, Sutopo juga tampak membagikan peristiwa bukit terbelah dalam akun twitternya, Sabtu (06/10/2018).
Baca Juga : Banyak Korban Jiwa Akibat Gempa dan Tsunami Sulteng, Ini Instruksi Presiden Jokowi
Bukit terbelah dan longsor akibat gempa 7,4 SR di Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi. Akses jalan mulai banyak ditembus. Bantuan personil dan logistik terus berdatangan. Penanganan darurat terus berjalan baik. pic.twitter.com/uTiPUDGEGu
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) October 6, 2018
Tampak fenomena bukit terbelah dan tanah longsor akibat gempa 7,4 SR di Kecamatan Dolo Selatan.
Dalam unggahan tersebut Sutopo tampak menuliskan keterangan sebagai berikut ini.
"Bukit terbelah dan longsor akibat gempa 7,4 SR di Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi. Akses jalan mulai banyak ditembus. Bantuan personil dan logistik terus berdatangan. Penanganan darurat terus berjalan baik," tulis Sutopo.
Fenomena yang tampak mengerikan tersebut perlahan telah kembali membaik.
Baca Juga : Hari Guru Internasional, Kemendikbud Soroti Instansi Pendidikan Pascagempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah
Bahkan, akses jalan menuju ke Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi telah bisa dilalui.
Dengan demikian, bantuan personil dan logistik dapat berjalan dengan lancar , sehingga perlahan kondisi Sulawesi Tengah kembali membaik.
(*)
5 Rekomendasi Pelembap Anti Jerawat dan Harganya, Bisa Pulihkan Kulit yang Meradang, dari Rp11 Ribu
Source | : | Twitter/@Sutopo_PN,instagram/@sutopopurwo |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |