Laporan Wartawan Grid.ID, Nurul Nareswari
Grid.ID - Ratna Sarumpaet dinyatakan resmi ditahan di Polda Metro Jaya sejak Jumat (5/10/2018). Ratna ditahan terkait dugaan dirinya yang telah melakukan kebohongan publik.
Sebelumnya, Ratna ditangkap di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, oleh penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya, saat hendak berangkat menuju Cili pada Kamis, (4/10/2018).
Saat itu, Ratna didampingi oleh anaknya Fathom Saulina yang mengenakan kerudung berwarna merah.
Fathom Saulina adalah kakak kandung Atiqah Hasiholan.
Baca Juga : Semasa Kecil Atiqah Hasiholan Sering Diajak ke Diskotek Tanamur Oleh Ratna Sarumpaet
Di balik silsilah keluarganya, rupanya ada satu kejadian menarik yang pernah dialami oleh Fathom Saulina.
Ternyata, Fathom pernah ditahan di kepolisian bersama ibunya, Ratna Sarumpaet.
Kisah tersebut pernah ditulis di majalah Hai edisi 9 Juni 1998 dengan judul "Mereka 'Anak Kandung' Reformasi".
Seperti yang dikutip oleh Intisari Online, saat itu, Fathom Saulina tak pernah menyangka bakal masuk penjara karena menemani ibunya.
Baca Juga : Foto Bawa Poster Muka Lebam Ratna Sarumpaet, Dorce Gamalama Siap Dipanggil Polisi
Hari itu, Fathom yang sudah bekerja sebagai Field Engineering, bermaksud menjemput ibunya yang sedang mengadakan Kongres Nasional.
"Tapi begitu petugas (keamanan) tahu saya anaknya Ratna Sarumpaet, saya juga disuruh ikut ke kantor polisi. Katanya sih cuma pemeriksaan saja, hari itu juga langsung pulang," kata Fathom.
"Tenyata, saya ikut diinterogasi. Dua minggu saya ikut ditahan. Untungnya saya sedang cuti dan teman-teman malah mendukung saya. Itu pengalaman berharga buat saya," kata lulusan Teknik Kelautan di Heriot-Watt University, Scotlandia ini.
Baca Juga : 5 Fakta Fathom Saulina, Putri Ratna Sarumpaet yang Tertangkap Kamera Temani Ibunya Saat di Bandara
Itu adalah puncak dari segala tekanan yang pernah ia alami.
"Intel sering mondarmandir. Tak jarang polisi dan satentara datang ke rumah mencari ibu. Senjatanya dilihatin, show of force. Belum lagi ancaman lewat telepon. Terus terang saya jadi was-was. Terutama soal keselamatan ibu. Ibu saya larang pergi sendiri," ujar Fathom.
Fathom tak gentar. Cewek manis berkacamata ini tahu benar perjuangan ibunya.
la bangga ibunya tak pernah takut menyuarakan kebenaran. Langsung kepada sasarannya. Tidak sembunyi-sembunyi.
"Saya mengagumi perjuangan ibu, termasuk kerja kerasnya. Ibu selalu membela kebenaran demi kepentingan rakyat banyak."
"Saya menilai itu suatu kewajiban. Makanya saya bangga. Apalagi sikapnya sangat demokratis. Kalau ia tak setuju dengan sikap saya, kami adu argumentasi. Setelah itu semuanya diserahkan kepada saya. Tak pernah memaksa," ucap Fathom bangga.
Astagfirullah, Cuma Gara-gara Kuah, Pegawai di Rumah Makan Padang Ini Babak Belur Dikeroyok Pengunjung!
Source | : | intisari,Majalah HAI |
Penulis | : | Nurul Nareswari |
Editor | : | Nurul Nareswari |