Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan
Grid.ID - Fenomena likuifaksi terjadi pasca gempa 7,4 SR mengguncang Palu, Sigi, dan Donggala pada 28 September 2018 lalu.
Likuifaksi merupakan peristiwa alam di mana tekanan tanah berkurang hingga mendekati atau sama dengan nol.
Akibatnya, muncul lumpur ke permukaan bumi dan terjadi pergeseran tanah.
Salah satu wilayah yang terdampak likuifaksi adalah Kelurahan Balaroa, Palu Barat, Provinsi Sulawesi Tengah.
Evakuasi korban rupanya juga mengalami banyak kendala, utamanya karena kurang personel.
Kisah pilu datang dari Perumnas Balaroa, di mana salah satu korban bernama Nurul Istihara harus menunggu dua hari untuk bisa diselamatkan.
Baca Juga : Citra Satelit Ungkap Kondisi Petobo Sebelum dan Sesudah Likuifaksi Usai Gempa Palu
Dilansir dari Antara, petugas Basarnas menerima laporan ada korban yang masih hidup di Perumnas Balaroa.
Dari laporan masyarakat, korban diketahui selamat namun terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Satu tim kecil Basarnas pun langsung diterjunkan menuju lokasi.
Tanpa penerangan, tim bergerak menyusuri jalanan kampung yang telah porak poranda dan sebagian membentuk bukit.
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,Antara,Kompas TV |
Penulis | : | Chandra Wulan |
Editor | : | Chandra Wulan |