Laporan Wartawan Grid.ID, Novita Nesti Saputri
Grid.ID - Baru-baru ini Jakarta Utara dihebohkan dengan penemuan tiga buaya di Kali Anak Ciliwung.
Tiga ekor buaya yang nyasar di Kali Anak Ciliwung tersebut terdiri dari dua jenis.
Salah satu jenis dari tiga ekor buaya yang tersesat di Kali Anak Ciliwung tersebut adalah spesies langka.
Buaya adalah salah satu jenis reptil bertubuh besar yang hidup di air.
Habitat buaya pada umumnya adalah perairan tawar seperti sungai, danau, rawa, dan lahan basah lainnya.
Namun ada juga buaya yang hidup di air payau seperti buaya muara.
Setelah ditelusuri Grid.ID dari wikipedia, buaya spesies bertubuh besar bisa tumbuh hingga lebih dari 5 meter panjangnya dan bobot lebih dari 1.200 kilogram.
Baca Juga : Pasangan Suami Istri Ini Gunakan Kereta Bayi untuk Menjual Potongan Tubuh Manusia
Ada beberapa jenis buaya yang ada di Indonesia.
Beberapa di antaranya yaitu buaya mindoro, buaya irian, buaya air asin, dan buaya air tawar.
Jika biasanya buaya bisa ditemui di kebun binatang, tidak dengan kali ini.
Tiga ekor buaya muncul di Kali Anak Ciliwung, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara.
Tiga ekor buaya yang ditemukan tersebut terdiri dari dua jenis berbeda.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta, Ismed, mengungkapkan jenis buaya tersebut.
Buaya yang muncul di sungai itu diduga adalah jenis buaya muara dan buaya senyulong atau sepit.
Baca Juga : Inilah Penampakan Satu Ton Rendang yang Dibagikan Kepada Pengungsi di Palu
"Jenisnya tadi dari pengamatan gambar ada tiga ekor.
Yang satu buaya muara yang satu buaya senyulong, yang senyulong itu langka," kata Ismed pada Selasa (9/10/2018).
Buaya muara adalah buaya yang hidup di muara sungai dan biasa disebut dengan buaya air asin.
Jenis ini adalah salah satu jenis buaya yang terbesar di dunia dan paling berbahaya.
Buaya muara bahkan mendapat julukan pemakan manusia karena sering memangsa manusia.
Sedangkan buaya senyulong atau buaya sepit adalah jenis buaya yang tidak tergolong sebagai buaya sejati.
Ukuran tubuh buaya senyulong lebih kecil dan pendek dari buaya muara.
Baca Juga : Seorang Penjaga Kebun Binatang di Jepang Tewas Setelah Diterkam Harimau Putih
Habitat asli dua jenis buaya adalah di Kalimantan.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ismed.
"Habitatnya enggak di sini, mungkin ini peliharaan yang sengaja dilepas atau lepas sendiri," tutur Ismed.
Melansir dari kompas.com, Ismed mengatakan bahwa dua jenis buaya itu berbahaya.
"Yang namanya buaya dia pasti menyerang," kata Ismed. (*)
Source | : | Kompas.com,Wikipedia |
Penulis | : | Novita Nesti Saputri |
Editor | : | Novita Nesti Saputri |