Laporan Wartawan Grid.ID - Puput Akad
Grid.ID - Nama Arini Subianto baru-baru ini mencuri perhatian karena menjadi salah satu wanita terkaya di Indonesia versi majalah Forbes tahun 2017.
Arini Subianto menjadi salah satu wanita terkaya di Indonesia karena berada di peringkat ke-37 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai 820 dolar AS atau setara Rp 11,07 triliun.
Arini Subianto mampu menjadi salah satu wanita terkaya di Indonesia berkat tangan dinginnya mengelola perusahaannya, Persada Capital Investama, yang bergerak di bidang pemrosesan kayu, kelapa sawit, karet hingga batubara.
Baca Juga : Punya Kekayaan Hingga Rp11 Triliun, Arini Subianto Selalu Tolak Undangan Makan Malam di Luar
Namun, ternyata terdapat kisah sedih di balik kesuksesan yang diraih wanita bernama lengkap Arini Sarraswati Subianto ini.
Ia harus berjuang menjadi orangtua tunggal bagi kedua putranya setelah sang suami, Andre Mamuaya meninggal pada Agustus 2012 silam.
Andre Mamuaya tewas dalam sebuah kecelakaan lalu lintas yang membuatnya menghembuskan napas terakhir di usia 42 tahun.
Seperti halnya Arini Subianto, almarhum Andre Mamuaya juga dikenang sebagai sosok pengusaha andal.
Baca Juga : Golongan Darah O Berisiko Meninggal Saat Kecelakaan karena Faktor Ini
Simak deretan fakta tentang Andre Mamuaya yang berhasil dirangkum Grid.ID dari Kompas.com dan Nakita.grid.id berikut ini.
1. Pengusaha Muda yang Tak Serakah
Mendiang Andre Mamuaya semasa hidupnya dikenal sebagai pengusaha muda yang tak serakah.
Baca Juga : 5 Fakta Menarik Tentang Pengusaha Sekaligus Presiden Inter Milan, Erick Thohir
Dalam menjalankan usahanya, ia tak selalu mencari keuntungan, tetapi juga mempertimbangkan dampak bisnisnya kepada bangsa dan negara.
Hal ini diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jero Wacik.
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Jero Wacik menuturkan awal perkenalannya dengan Andre bermula dari hubungan baiknya dengan Benny Subianto sewaktu bekerja di perusahaan tambang United Tractor dahulu kala.
Baca Juga : 7 Fakta Pernikahan Mewah Anak Pengusaha Batubara, Mulai Honor Pengisi Acara Hingga Mobil Pengantin
Benny Subianto merupakan ayah dari Arini Subianto, istri dari Andre Mamuaya.
"Saat saya jadi menteri, usaha Andre ini kan urusan ESDM. Jadi sering bertemu. Saya nasihati menantu itu untuk majukan pertambangan Indonesia. Negara harus dapat yang baik, tidak boleh pengusaha hanya cari untung," ucap Jero pada Rabu (22/8/2012) silam.
Semasa hidupnya, Andre menjabat sebagai Director of Corporate Affairs PT Adaro Energy Tbk, salah satu perusahaan produsen bata bara terbesar di Indonesia.
Baca Juga : Tambang Emas Freeport Sukses Diambil Alih Pemerintah Indonesia dari Pihak Asing
Jero Wacik menilai Andre memiliki kesamaan visi dan misi dalam mengembangkan industri tambang untuk kemajuan negara.
"Anak ini bagus. Andre sangat serius bekerja dan sudah mulai cocok dengan (pikiran) saya," ujar Jero.
2. Mencintai Dunia Basket
Selain menjadi pengusaha, sosok Andre Mamuaya juga sangat menyukai dunia olahraga, khususnya basket.
Kecintaan mendiang Andre pada dunia basket ia tunjukkan dengan tak segan untuk merogoh kocek pribadi untuk membeli klub Garuda Bandung, yang sebelumnya bernama Panasia Senatama.
Mantan rekan Andre di klub Garuda Bandung, Simon Pasaribu, menceritakan kenangannya bersama dengan mendiang.
Simon mengaku sudah mengenal Andre sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) karena keduanya sama-sama aktif dalam olahraga basket.
"Sudah dari tahun 2005 dia menjadi pemilik klub Garuda Bandung. Sementara saya jadi manajer klubnya, kami sempat kerja bareng. Tapi sekarang sudah nggak," kata Simon waktu itu seperti dilansir Kompas.
Mendiang juga diketahui pernah menjadi manajer timnas basket Indonesia saat perhelatan SEA Games di Chiangmai, Thailand pada 1995 silam.
Baca Juga : Calon Suami Mantan Atlet Basket, Dita Soedarjo Sebarkan Semangat Asian Para Games 2018
Di bawah asuhannya, timnas Indonesia pada waktu itu berhasil menyabet medali perak.
Aktivitas Andre Mamuaya di bidang basket membuatnya dekat dengan sejumlah pebasket nasional.
Mantan pemain Aspac Jakarta, Cokorda, menuturkan sifat mendiang yang dianggapnya orang baik.
Baca Juga : Kisah Yao Ming, Mantan Pebasket Terkenal Tiongkok yang Wajahnya Kerap Dijadikan Meme
Oleh karenanya, ketika Andre meninggal, banyak pebasket yang menyempatkan diri untuk menyambangi rumah duka.
"Ini banyak teman-teman basket yang datang juga langsung dari Bandung. Andre itu memang orang baik, sangat generous sama orang lain," tutur Cokorda.
3. Memiliki Hobi Otomotif
Baca Juga : Kecintaan Kevin Julio dengan Dunia Otomotif yang Didukung Sang Ibu
Tak hanya basket, almarhum Andre Mamuaya juga memiliki hobi di bidang otomotif.
Kecintaannya akan otomotif ia salurkan dengan berkeliling Jakarta dengan menggunakan sepeda motor mewahnya.
Ia juga diketahui gemar mengoleksi mobil dan sepeda motor sport.
Baca Juga : Kisah Mantan Pebalap M Fadli, Kehilangan Kaki Namun Kini Sumbang Medali di Asian Para Games 2018
"Untuk hobi mobil, dia memang suka balap di Sentul," tutur Simon Pasaribu.
Sayangnya, kecintaan Andre Mamuaya pada otomotif tersebut justru menjadi penyebab kematiannya.
Andre tewas dalam kecelakaan lalu lintas pada 21 Agustus 2012.
Baca Juga : Penuhi Syarat Berikut agar Kecelakaan Mobil yang Dikendarai Orang Lain Bisa Dicover Asuransi
Ia menabrak sebuah mobil ketika melintasi daerah Plaza Central, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.
Sepeda motor balap Ducati yang ia kendarai pun hancur saat kejadian.
Meninggalnya Andre Mamuaya membuat Arini Subianto harus menjadi single parent dalam mengasuh kedua putra mereka, Azaria Rafi Mamuaya dan Azel Rasyid Mamuaya.
Meskipun telah lama meninggal, namun sifat baik Andre Mamuaya selalu dikenang oleh orang-orang terdekat. (*)
Baca Juga : 2 Hal Sederhana yang Wajib Dilakukan Pengendara Motor agar Kurangi Risiko Kecelakaan
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Source | : | kompas,nakita.grid.id |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |