Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Indonesia berhasil membuat catatan baru di sepanjang sejarah Asian Para Games 2018.
Pasalnya, di hari kelima pelaksanaan Asian Para Games 2018 kali ini Indonesia sudah berhasil mengumpulkan 23 medali emas.
Angka ini sudah melampaui jumlah yang ditargetkan oleh Indonesia.
Baca Juga : Augie Pantinus Kecewa Oknum Polisi Diduga Jadi Calo Tiket di Asian Para Games 2018
Di mana awalnya Indonesia hanya menargetkan mendapatkan 16 medali emas di ajang Asian Para Games 2018.
Hal ini diketahui dari unggahan di akun Instagram Menpora @nahrawi_imam pada Selasa (9/10/2018).
Dalam video itu, Menpora terlihat tengah berbincang dengan Miftahul Jannah, atlet Blind Judo yang didiskualifikasi dari Asian Para Games 2018.
Baca Juga : Girlband Korea Selatan, AOA akan Meriahkan Closing Ceremony Asian Para Games 2018
Pada video slide ke dua unggahan tersebut, Imam Nahrawi mengatakan jika Indonesia memiliki target perolehan medali Asian Para Games 2018 sebanyak 16 medali.
Dilansir dari laman Kompas.com (11/10/2018), hingga Rabu (10/10/2018) malam, Indonesia tercatat telah mengumpulkan 86 medali.
Yakni 23 medali emas, 29 perak dan 34 medali perunggu.
Baca Juga : Jadwal Pertandingan Asian Para Games 2018 Hari Ini, Nonton yuk!
Angka ini menjadi raihan medali terbanyak di sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di ajang Asian Para Games.
Pada Asian Para Games pertama yang dilaksanakan di Tiongkok pada tahun 2010 lalu, Indonesia hanya mampu mencuri sekeping emas.
Sementara pada Asian Para Games yang kedua, jumlah perolehan medali meningkat menjadi 9 medali emas.
Baca Juga : Berhasil Sabet Medali Perak di Asian Para Games 2018, Ini 3 Hal yang Bakal Dilakukan Syuci Indriani
"Raihan ini adalah sebuah sejarah baru bagi Indonesia.
Kita harus berbangga atas prestasi luar biasa ini", kata Menpora Imam Nahrawi dalam sebuah rilis yang diterima Kompas.com.
"Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh atlet yang telah bekerja keras, tim pelatih dan officialnya yang membantu para atlet tanpa kenal lelah, juga Chief de Mission, Armin Syah yang terus mengawal persiapan.
Baca Juga : 5 Fakta Miftahul Jannah, Atlet Judo Indonesia yang Didiskualifikasi dari Asian Para Games 2018
Tak lupa terima kasih saya ucapkan kepada psikolog yang setia menemani untuk menjaga semangat para atlet", lanjut Imam menambahkan.
Tak hanya ucapan terima kasih untuk para tim yang sudah membantu kesuksesan para atlet, Menpora Imam Nahrawi juga merasa senang atas doa dan dukungan dari para suporter.
Rekor baru ini terpecahkan setelah para atlet Indonesia sukses meraih 15 medali emas di hari keempat Asian Para Games 2018, Rabu (10/10/2018).
Menpora Imam Nahrawi pun optimis jika jumlah perolehan medali emas Indonesia akan terus bertambah.
Baca Juga : Untuk Promosikan Asian Para Games 2018, Kemenpora dan Inapgoc Butuh Izin dari Gubernur DKI Jakarta
Mengingat masih banyaknya nomor yang akan dipertandingkan di sisa hari penyelenggaraan Asian Para Games 2018.
Ditambah dengan banyaknya hasil yang telah melampaui target.
"Tenis meja sebenarnya hanya ditarget dua medali emas, tetapi ternyata bisa mendapatkan empat.
Baca Juga : Bertahun-tahun Hidup di Amerika, Donald Santoso Pulang ke Indonesia untuk Asian Para Games 2018
Catur juga melebihi target empat emas yang ditetapkan", ujar Menpora.
Imam berharap agar kesuksesan ini bisa terus dijaga dan berlanjut hingga ke Paralimpiade Tokyo 2020 mendatang.
"Semakin banyak atlet kita yang meraih medali, maka akan semakin banyak pula yang bisa bertanding di Paralimpiade Tokyo 2020, Jepang pada 2020", tandasnya.
Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini tengah berlangsung perhelatan Asian Para Games 2018.
Indonesia kembali menjadi tuan rumah untuk ajang pertandingan olahraga se-Asia ini.
Asian Para Games 2018 telah berlangsung sejak 6 Oktober lalu hingga 13 Oktober mendatang.
Baca Juga : Seharga Rp 180 Juta, Inilah Kecanggihan Kursi Roda untuk Atlet Asian Para Games 2018
Jangan lupa ya, terus dukung Indonesia di Asian Para Games 2018 ini. (*)
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |