Laporan Wartawan Grid.ID, Lalu Hendri Bagus
Grid.ID - Atlet para badminton Indonesia Oktila Leani Ratri pernah merasa begitu terpuruk saat mengalami kecelakaan pada tahun 2011.
Oktila Leani Ratri yang semula merupakan atlet normal, terpaksa menerima keadaan kaki dan tangannya yang patah tak bisa lagi kembali seperti keadaan semula.
Namun, Oktila Leani Ratri berusaha bangkit dari keterpurukannya itu.
Baca Juga : Imam Nahrawi Jenguk Atlet Para Atletik Insan Nurhida yang Alami Patah Tulang Leher saat Bertanding
Ada cerita menarik di balik semangat bangkit atlet para badminton asal Pekanbaru, Riau itu.
Selain mendapat dukungan dan motivasi dari kedua orang tuanya, Oktila Leani Ratri juga melihat keadaan orang lain.
"Di luar support yang buat saya bangkit itu ketika saya lihat di lapangan pertama-tama itu melihat kursi roda bisa main, keadaan mereka itu lebih parah dari saya tapi mereka semangat, nah didsana saya ngerasa bangkitnya didsana," ujar Oktila Leani Ratri saat ditemui Grid.ID di Istora Senayan, Komplek Gelora Bung Karno, Kamis (11/10/2018).
Baca Juga : Atlet Para Bulutangkis, Oddie Kurnia Dwi Listyanto Putra Kalahkan Atlet India di Asian Para Games 2018
Ia kemudian menjadi atlet difabel pada tahun 2012.
Kecelakaan yang mengubah jalan hidupnya itu justru membuat Oktila Leani Ratri lebih berprestasi.
"Iya kalau orang bilang kecelakaan saya titik terendah saya nggak, kalau saya sih bukan karena keadaan tapi karena perasaan saya ngerasain terpuruk ketika di pelatnas jenuh kangen sama keluarga itu saya ngerasa terpuruk di sana tapi kalau keadaan sih nggak saya rasa semua sama," tuturnya.
Terbukti sejak menjadi atlet para badminton, Oktila Leani Ratri justru memanen emas dari setiap kompetisi.
Sejak tahun 2013, Oktila Leani Ratri sudah mengumpulkan 30 medali.
Baca Juga : Meski Cedera pada Kaki, Atlet Para Atletik Nur Ferry Pradana Mampu Raih Medali Perak
"Setiap event yang saya ikuti saya dapat 3 emas. Dari tahun 2014 saya ada 30 lebih medali, pas ASEAN Para Games di KL saya dapat 3 emas," pungkasnya. (*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Penulis | : | Lalu Hendri Bagus Setiawan |
Editor | : | Atikah Ishmah W |