Laporan wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati
Grid.ID - Bermain games merupakan hobi yang banyak disenangi banyak orang tidak terkecuali putri raja keraton Yogyakarta, GKR Hayu.
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu merupakan putri keempat dari pasangan Sri Sultan Hamengkubowono X dengan Kanjeng Ratu Hemas yang memiliki hobi bermain games.
Bahkan GKR Hayu turut memperkenalkan game kepada sang ayah, Sultan Hamengku Buwono X.
Baca Juga : Unggah Foto Lawas, GKR Hayu dan GKR Bendara Berbaju Kembar
Seperti yang diketahui, Sultan Hamengku Buwono X merupakan simbol dari Keraton Yogyakarta Hadiningrat.
Sebagai seorang raja Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X ternyata juga tampak menyukai game.
Hal ini tidak terlepas dari pengaruh sang putri yang pernah menempuh pendidikan di Inggris dan Amerika.
Baca Juga : Viral, Kisah Kakek Asal Yogyakarta Setia Dorong Kursi Roda Istrinya untuk Terapi Ginjal
Kehidupan keraton menjunjung tinggi adat istiadat dan memiliki aturan yang ketat berbeda dengan kehidupan masyarakat biasa.
Namun soal bermain games, siapa saja berhak melakukannya meski anak raja sekalipun.
Saking cintanya dengan dunia games, GKR Hayu juga pernah bekerja sebagai HD Game Producer di Gameloft Indonesia.
Baca Juga : Disebut Kampungan Hanya Karena Mengucapkan Terima Kasih, GKR Hayu:
Selain bekerja di Gameloft dan memiliki game favorit, GKR Hayu mengaku pernah hampir di-dropout (DO) dari kampus karena saking cintanya dengan game.
Tak hanya itu, GKR Hayu bahkan memperkenalkan game kepada sang ayah hingga membuat sang ibu merasa jengkel.
Pengakuan GKR Hayu terkait hobinya tersebut tampak dalam wawancara yang dilakukan Glenn Fredly dan Tompi di laman Youtube Nara-Z.
Baca Juga : Netizen Komentari Putri Raja Yogyakarta, Ini Jawaban GKR Hayu Puteri yang Bikin Baper
Dalam wawancara tersebut, Glenn tampak menanyakan perihal hobi GKR Hayu bermain game.
"Gimana ceritanya bisa tergila-gila game? Ini setiap hari katanya meluangkan waktu buat main game?" tanya Glenn.
GKR Hayu hanya menanggapi dengan mengangguk-angguk sambil tersenyum malu-malu.
Kemudian Tompi menambah pertanyaan.
"Setiap hari pasti main, yakan mbak? Emang dah addict ya?" tanya Tompi.
"Iya," jawab GKR Hayu masih dengan gaya malu-malunya dan diakhiri dengan tertawa.
Jawaban tersebut juga mengundang tawa Glenn Fredly.
Kemudian Tompi kembali memberi informasi bahwa GKR Hayu mencoba memperkenalkan game kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Baca Juga : 1 Muharram 1440 Hijriah : Simak Tradisi Sambut Tahun Baru Islam dari Keraton Yogyakarta dan Surakarta
"Malah gue denger, yang bersangkutan mencoba meracuni kebiasaan ini terhadap bapaknya," ungkap Tompi.
"Raja disuruh main game, gimana ceritanya tu mbak?" tanya Glenn.
"Kalau dulukan bapak sukanya main TTS yang majalah kecil itu loh. Nah sama Sudoku, cumakan selalu duduk. Waktu itu pertama aku beliin Wii biar main sama cucunya. Dari situ mulai ada tablet. Cuma bapakkan memang suka game biar mikir terus," ungkap Hayu.
Hayu juga menerangkan bahwa gaji pertama yang ia terima saat bekerja justru dibelikan tablet untuk sang ayah bermain game.
Baca Juga : Naik Andong Berdua di Yogyakarta, Romantisme Jokowi-Iriana Jadi Sorotan
"Jadi waktu itu aku baru pertama kerja, jadi aku beliinlah itu (tablet), pertama-tama aku instal Sudoku," terang Hayu.
Glenn pun langsung menanyakan bagaimana respon sang raja Keraton Yogyakarta saat dibelikan game.
"Terus responsnya gimana pertama kali dapat itu? tanya Glann.
"Iki opo to? (ini apa sih?)," jawab GKR Hayu menirukan gaya sang ayah.
Tawapun kembali pecah mendengar jawaban Hayu tersebut.
Baca Juga : Bertemu Konvoi Kampanye Bermotor, Rombongan Sri Sultan Hamengkubuwono X Pilih Mengalah dan Menepi
GKR Hayu juga menambahkan jika lama kelamaan sang ayah justru meminta game terbaru.
Kemudian GKR Hayu mendownloadkan game Plants Vs Zombie untuk dimainkan sang ayah.
Namun, dari sanalah Hayu mulai mendapat omelan dari sang ibunda.
Meskipun memiliki hobi bermain game, tetapi GKR Hayu justru membawa perubahan bagi Keraton Yogyakarta Hadiningrat.
Baca Juga : Yuk Intip Hunian dan Restoran Milik Duta Sheila On 7 di Yogyakarta
Dengan kebiasaannya tersebut, Hayu berhasil menghapus kesan kuno yang selama ini menjadi paradigma masyarakat.
Pasalnya Keraton Yogyakarta kini tidak hanya menjunjung tinggi aturan dan adat tetapi juga memberi keleluasaan.
Keleluasaan tersebut tampak diberikan Sri Sultan Hamengkubowono X terkait perkembangan teknologi, tapi tetap dalam aturan keraton.
Bahkan, dalam sebuah wawancara tersebut, GKR Hayu secara blak-blakan menceritakan gaya hidup moderndan aturan keraton.
Baca Juga : Lewat Program Womenwill Yogyakarta, Google Ajak Wanita Pegiat UKM Gunakan Internet untuk Kembangkan Bisnis
Menurut Sri Sultan Hamengkubuwono X, teknologi memang dibutuhkan, tetapi modernisasi dan westernisasi itu berbeda.
"Jadi kalau budaya Jawa lebih dimodernisasikan bisa," pungkas GKR Hayu.
Teknologi memang dibutuhkan, kalau dulu pesan itu pitutur (terucap), tidak pernah tertulis, tidak pernah didokumentasikan.
Dengan teknologi jadi lebih cepat menyampaikan informasi
Kota Yogyakarta jadi lebih dikenal dunia melalui kemajuan zaman dan mengadaptasi perkembangan teknologi.
(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | wikipedia,Youtube Nara-Z |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |