Grid.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengelola 52 unit sirene tanda peringatan gempa dan tsunami.
Ke 52 unit sirine tersebut dipasang pada wilayah rawan bencana alam macam gempa dan tsunami di sejumlah titik di Indonesia.
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (13/10) hal tersebut dilakukan agar BMKG lebih bisa 'mengendus' jika ada potensi bencana gempa maupun tsunami.
"Sirene tsunami dipasang di lokasi yang pernah terjadi bencana, di Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara pernah terjadi gempa dan tsunami tahun 2008," kata Indar Adi Waluyo, Kepala BMKG Gorontalo, Sabtu (13/10).
Baca Juga : Ini Sebabnya Su-35 Tak Bisa Dibandingkan dengan F-35 Lightning II
Selain untuk BMKG, sirene tersebut juga untuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sirene itu merupakan perangkat pendukung dalam peringatan dini datangnya tsunami.
Meski begitu menurut Indar peringatan dini terbaik adalah diri sendiri.
"Early warning atau peringatan dini terbaik adalah diri sendiri. Jika dekat dengan pantai dan terjadi gempa besar, segera lari menjauhi pantai menuju tempat yang tinggi. Tidak perlu menunggu sirene tsunami berbunyi baru berlari karena bisa jadi banyak kendala teknis di lapangan," ujarnya.
Baca Juga : Diklaim Sebagai Pemicu Orang Bunuh Diri, Inilah Cerita Kelam Lagu Gloomy Sunday
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,BMKG |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |