Grid.ID - Atlet cabor Balap Sepeda (para-cycling), M. Fadli Imammudin mendapat sorotan media di Tanah Air.
Nggak hanya soal kiprah pertamanya di Asian Para Games 2018 yang mendulang prestasi membanggakan.
Tapi juga prestasi-prestasi yang pernah diperoleh M. Fadli, saat masih jadi pebalap motor.
Seperti banyak diberitakan sebelumnya bahwa di cabor balap sepeda Asian Para Games 2018, M. Fadli Imammudin berhasil meraih 3 medali.
Medali perunggu direbut oleh pria kelahiran 25 Juli 1985, pada kelas Road Race C1-5 Team Sprint.
Selanjutnya, M. Fadli berhasil meraih medali perak di nomor C4 time trial.
Dengan catatan waktu 5 menit 3,605 detik, medali emas di nomor 4000 meter individual pursuit C4 (tunadaksa) berhasil digondol M. Fadli.
"Ini hasil maksimal dan pengalaman pertama saya juga tentu saya ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
Sejak awal yakin di kelas C4 4000M di Velodrome ini karena ini kelas favorit saya," kata M. Fadli yang dikutip dari Otomania.com.
Emas yang didapat M. Fadli di Jakarta Internasional Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur (12/10) itu sekaligus menambah perolehan medali tim Indonesia di Asian Para Games 2018.
PEBALAP MOTOR SEGUDANG PRESTASI
Bagi pecinta dunia otomotif khususnya motor, M. Fadli bukanlah orang asing.
Namanya cukup populer, mengingat segudang prestasi yang pernah boyongnya.
Debut balap motor kelas Vespa pada 17 tahun silam (2001), karir balap bapak 1 anak ini terus melejit.
Diantaranya, perebut medali emas di PON XIV 2004 di Palembang untuk kelas 4 Tak 110cc Beregu.
Pada tahun yang sama, M. Fadli juga berhasil jadi juara nasional kelas 4 Tak 110cc Seeded.
Jadi juara Asia, juga pernah dirasakan M. Fadli pada FIM UAM Asian Road Race (2004).
Gelar rajanya pebalap underbone nasional (Indoprix MP1 & MP2), juga pernah disandang M. Fadli pada 2007 silam.
Dari balap motor undebone (bebek), kiprahnya berlanjut ke balap Supersport 600cc dan pada 2013, berhasil jadi juara nasional IRS di kelas tersebut.
KAKI KIRI DIAMPUTASI
Sayang, prestasi pebalap yang pernah dapat wild card di balapan Moto2 seri Malaysia (2013) harus terhenti.
Saat kaki kirinya terpaksa harus diamputasi akibat dari insiden yang terjadi pada ke-2 Asia Road Racing Championship (ARRC) 2015 di Sirkuit Sentul.
Insiden itu sendiri terjadi, sesaat setelah M. Fadli menyentuh garis finis di kelas supersport 600cc.
Rider yang waktu itu membela Astra Honda Racing Team berhasil menangi race tersebut dan melambatkan motornya untuk melakukan selebrasi di depan tribun penonton Sirkuit sentul.
Namun naas, dari belakang motor M. Fadli dihantam keras oleh rider asal Thailand (Jakkrit Sawangswat).
Akibat tabrakan itu, kaki kiri M. Fadli mengalami luka yang cukup parah dan kemudian terpaksa dilakukan tindakan medis akhir yakni amputasi.
"Di rekonstruksi lagi, tulang-tulang udah nyambung, tapi syarafnya yang tidak bisa," ungkap M. Fadli yang dikutip dari Gridoto.com.
Sadar dengan kondisi yang menimpanya, M. Fadli kemudian memberanikan diri untuk ambil keputusan terpenting dalam hidupnya.
"Kaki saya tidak bisa gerak, percuma malah jadi beban, saya tidak bisa aktif nih, saya memberanikan diri mempelajari yang namanya amputasi, saya harus ambil keputusan itu," katanya.
Kelar kakinya diapmputasi, M. Fadli masih sempat berkeinginan untuk melanjutkan kegiatannya sebagai pebalap motor.
Sayangnya, istirahat berbulan-bulan pasca kecelakaan membuat kondisi fisiknya nggak prima lagi.
Hal itu yang kemudian mendorongnya giat berlatih fisik dengan bersepeda dan dari kegiatan inilah, prestasi tinggi di Asian Para Games 2018 digapai oleh M. Fadli.(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih