Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad
Grid.ID - Ernest Prakasa dan Meira Anastasia mempertaruhkan rumah tangganya ketika keduanya terlibat dalam satu proyek.
Pasangan suami istri ini menjadi partner dalam projek film layar lebar Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta dan Rangga.
Ernest Prakasa bekerja sebagai sutradara sedangkan Meira adalah asisten sutradara sekaligus penulis naskah film.
Baca Juga : Luna Maya Sebut Ada Pesan Khusus yang Tertulis di Makam Suzanna
Meira mengatakan bahwa di balik layar yang gak dilihat orang, ia kerap menitikkan air matanya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sudah tidak terhitung lagi berapa kali ia meneteskan air mata.
Hal tersebut seperti yang dikatakan Meira saat peluncuran poster film Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta dan Rangga di Hongkong Cafe, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Juga : Tips Pilih Kosmetik untuk Kulit Sensitif, Jangan Sampai Salah!
“Yang dilihat orang banyak, saya ini nggak pernah terlihat menangis. Tapi di balik layar (film) dan nggak kelihatan orang, sudah nggak bisa dihitung lagi berapa banyak saya mengeluarkan air mata,” kata Meira.
Ibu dua anak ini juga membeberkan perlakuan Ernest selama proses penggarapan film kepada awak media.
Meira mengatakan bahwa dirinya kerap diomeli oleh Ernest selama proses syuting.
Baca Juga : Produseri Istrinya Sendiri, Ruben Onsu: Takut Kebawa ke Rumah Tangga!
Hal tersebut menurut Meira seperti pernikahannya sedang dipertaruhkan.
“Selama syuting Milly & Mamet, saya terus diomeli Ernest. Ini kayak mempertaruhkan pernikahan kami, pernikahan kami sedang di uji,” ucap Meira.
Padahal awalnya proses diskusi antara Meira dan Ernest berjalan dengan lancar meski sempat ada perbedaan pendapat.
Baca Juga : Produseri Istrinya Sendiri, Ruben Onsu: Takut Kebawa ke Rumah Tangga!
Namun, kondisi ini berubah sejak skenario film terbarunya selesai dan siap syuting.
Sejak saat itulah Meira mulai mendapatkan tekanan dari Ernest.
“(Ernest) Benar-benar berbeda. Ketika saya jadi co-director, pressure-nya besar banget. Sebab ini adalah film pertama Ernest yang disutradarai sendiri,” ucap perempuan yang senang bergaya rambut pendek itu.
Meski kini pernikahannya sedang diuji, Meira mengaku senang karena bisa memetik hikmahnya.
Dari peristiwa ini Meira belajar bahwa hubungan dan bekerja bersama merupakan hal yang berbeda.
“Kami belajar dalam satu hubungan dan bekerja bersama di garis berbeda. Seru sih. Ada menangis dan berantemnya,” kata Meira yang juga memahami ketegasan Ernest selama bekerja.
Baca Juga : Prediksi Kehidupan Berdasarkan Ramalan Zodiak, Leo Bisa Jadi Sosok Pemimpin Hebat!
Saking takutnya melihat Ernest saat marah, Meira sampai menolak untuk bekerja sama lagi di produksi film berikutnya.
“Setiap dimarahi itu aku selalu ingin balik lagi jadi istri dan ibu saja di rumah,” ujar Meira.
Berdasarkan penuturan Ernest, sikapnya yang sering menunjukkan emosi di depan Meira di lokasi syuting merupakan bentuk sikap profesionalnya ketika sedang bekerja.
Baca Juga : Malea Emma, Penyanyi Cilik Keturunan Indonesia yang Jadi Sensasi di AS, Ternyata Idolakan Sosok BCL!
“Di lokasi syuting film ini, kami rekan kerja. Tapi gue juga mikir juga, kasihan dia juga kalau terus dimarahi,” kata Ernest tersenyum.
"Pas gua omelin, dia (Meira) bilang, 'kalau diomelin orang ngadu ke kamu. Tapi kalau kamu yang marahin aku ngadu ke siapa' gitu. Gua mikir, iya juga yah kasihan juga," lanjut Ernest Prakasa.
Sebagai seorang istri yang pengertian, Meira memahami bahwa ketegasan Ernest dalam bekerja karena sang suami mendapatkan pressure yang luar iasa juga. (*)
Source | : | Grid.ID,Wartakota |
Penulis | : | Linda Rahmadanti |
Editor | : | Linda Rahmadanti |