Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Desa Kota Bani Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara meraih peringkat ke 6 dari 100 desa terbaik di Indonesia berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) yang dirilis oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.
Pemeringkatan ini didasarkan atas Indeks Desa Membangun dari 74.957 desa di Indonesia dengan skor 0,937 yang masuk dalam kategori Desa Mandiri. Desa Kota Bani berhasil memenuhi indikator dimensi ekonomi, sosial, ekologi juga pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga : Lama Vakum, Suara Mayangsari duet dengan Khirani Trihatmodjo Dapat Pujian dari Ina Thomas
Dana Desa yang digulirkan oleh pemerintah pusat sejak tahun 2015 hingga saat ini, dimanfaatkan secara optimal untuk mensejahterakan warga Desa Kota Bani.
"Dana Desa itu kami manfaatkan 70% nya untuk menunjang aktivitas ekonomi warga desa melalui pembangunan infrastruktur dan 30% dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat," ujar Zaidin, Kepala Desa Kota Bani, saat ditemui Grid.ID di Kantor Desa Kota Bani, Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara pada Senin (9/10/2018).
Dana Desa digunakan untuk membangun berbagai fasilitas publik yang bermanfaat untuk masyarakat desa. Diantaranya, untuk membangun jalan rabat beton sepanjang 200 meter untuk memudahkan pertani kelapa sawit masuk ke perkebunan mereka.
Baca Juga : Sempat Cerai 2 Tahun, Vira Yuniar dan Teuku Ryan Kembali Rujuk karena Saling Cinta
Pembangunan ini mampu menunjang ekonomi warga desa sehingga mereka tidak perlu lagi mengeluarkan biaya langsir dan atau biaya angkut sawit.
Saat ini pun para petani dengan mudah mengakses menuju ke perkebunan.
"Warga senang dengan adanya perbaikan jalan karena sangat membantu petani sawit membawa hasil panen ke luar. Petani sawit juga tidak perlu mengeluarkan biaya langsir
ataupun biaya angkut yang biasanya sebesar Rp100.000 per ton," ungkap salah satu petani kelapa sawit Desa Kota Bani.
Baca Juga : Sibuk Kepoin Aurel Hermansyah Lagi Dandan, Arsy Malah Mecahin Kaca dan Nangis!
Selain itu Dana Desa juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui perbaikan sarana belajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Mekar Jaya.
"Dari Dana Desa alhamdulillah beberapa bulan yang lalu, PAUD Mekar Jaya ini ada satu gedung yang ambles untuk lantainya. Alhamdulillah kita di bantu dari Desa Kota Bani untuk memperbaiki lantai itu," ujar Dewi Ambrani selaku Kepala Sekolah PAUD Mekar Jaya.
Dewi juga menuturkan sangat terbantu dengan adanya Dana Desa.
Ia mengatakan pada awalnya ada beberapa bangunan yang tak layak atau rusak.
Namun setelah diperbaiki dari Dana Desa, perubahan dari sarana pendidikan PAUD Mekar Jaya pun dirasakan oleh para siswa-siswi.
Mereka merasa nyaman dan ditambah kualitas pendidikan semakin meningkat.
Kinerja dari para pendidik pun ikut bertambah semangat dalam mengajar.
Hal itu membuat para siswa-siswi semakin antusias untuk belajar.
Para pendidik juga mereka juga merasa dihargai dengan diberikannya insentif dari Dana Desa.
"Pemberian bantuan Dana Desa sangat berpengaruh ya, terutama untuk menunjang kinerja guru, dalam mendidik dan anak-anak juga semakin tinggi niat belajarnya," ujar nya.
Sementara itu, peningkatan kualitas kesehatan warga dilakukan dengan pembangunan posyandu dan pemberian insentif untuk 2 bidan dan 20 kader posyandu dari dana desa.
Lewat pemanfaatan Dana Desa tersebut, Desa Kota Bani mampu mengurangi angka kemiskinan dii tahun 2015 dengan jumlah kepala keluarga pra sejahtera sebanyak 120 KK hingga tahun 2018 menjadi 63 Kepala Keluarga.
Tak heran bila Desa Kota Bani masuk dalam kategori Desa Mandiri, karena memiliki kebun desa seluas 14 hektar. Kebun desa ini sudah dapat memberikan pemasukan untuk desa sebesar Rp. 245 juta di tahun 2017 dan Rp. 135 juta per September tahun 2018 ini. Kebun desa ini juga telah membuka lapangan kerja bagi warga desa Kota Bani. Dengan begitu, warga desa memiliki pendapatan tetap dan semakin sejahtera. Desa pun semakin mandiri, dapat menghidupi warganya sendiri.
Menjadi peringkat ke-6 dari 100 desa terbaik di Indonesia tentunya merupakan kebanggaan bagi warga desa. Namun hal ini tidak membuat warga desa untuk langsung berpuas diri. Warga desa bersama aparat pemerintahan desa terus menggali potensi yang ada di desa, agar bisa menjadi sumber pemasukan bagi desa ke depannya. Diantaranya adalah, melengkapi sarana dan prasarana Tempat Pelelangan Ikan (TPI) agar dapat menyimpan hasil tangkapan nelayan serta pembuatan rest area sebagai tempat singgah bagi mereka yang menempuh perjalanan menuju ke Sumatera Barat atau ke kota Bengkulu.
Dana Desa yang dimanfaatkan secara optimal, akan menurunkan angka kemiskinan, warga desa semakin sejahtera dan desa menjadi semakin mandiri. (*)
Tantang Doktif, Denise Chariesta Siap Kasih Uang Rp100 Juta Buat Orang yang Bisa Membuktikan Dirinya Buzzer
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Nailul Iffah |