Grid.ID - Hilangnya jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi saat berkunjung ke konsulat negaranya di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018 lalu mengegerkan dunia.
Jamal Khashoggi berkunjung ke konsulat Arab Saudi lantaran mengurus beberapa dokumennya.
Namun Jamal Khashoggi tak kunjung keluar dari konsulat Arab Saudi.
Dikutip dari aljazeera.com, Jumat (19/10) Jamal ditenggarai dibunuh saat berada di sana oleh 15 orang pembunuh asal Arab Saudi.
Baca Juga : 5 Foto Cantik Rini Puspitawati yang Bisa Bikin Lelaki Jatuh Hati Padanya
Mayatnya juga diduga dimutilasi oleh para pembunuhnya.
Satu nama lantas mencuat dibalik hilangnya Jamal, yakni putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Rupanya Mohammed amat tidak menyukai adanya Jamal di saat dirinya menjalankan roda pemerintahan Arab Saudi.
Bukannya kepala pemerintahan Arab Saudi ialah Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud? memang benar, akan tetapi secara de facto Mohammed-lah yang menentukan kebijakan negara.
Baca Juga : Dicap Pembelot Negara, Jamal Khashoggi Rupanya Pernah Lakukan Operasi Intelijen, Targetnya Osama Bin Laden
Jamal dianggap sebagai pembelot yang mengumbar aib Saudi, sehingga ia haruslah dieliminasi keberadaannya.
Sebelum (diduga) menjadi dalang kematian Jamal Khashoggi, Mohammed bin Salman sudah beberapa kali membuat perintah kontroversial yang mengarah ke kekerasan.
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Source | : | Al Jazeera |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |