Dari puluhan lokomotif yang 'dikuburkan' di Balai Yasa, ada dua lokomotif yang sempat saling bertabrakan saat Tragedi Bintaro.
Eko Purwanto, EVP Balai Yasa Yogyakarta membenarkan bila lokomotif maut itu masih ada di sana.
Dari isu yang beredar, banyak pegawai Balai Yasa yang enggan mendekatinya karena menyimpan aura mistis.
Purwanto pun tak menampik soal adanya cerita mistis yang beredar.
Namun, selama ia bertugas di sana, hal-hal mistis itu tak mengganggu kerjanya.
"BB304 nomor seri lupa. Cerita mistis ada, bahkan tidak cuma soal itu (lokomotif yang terlibat kecelakaan di Bintaro). Tapi enggak masalah, pekerjaan tetap lancar," kata dia.
7. Nasib masinis KA
Dalam tragedi tersebut, masinis KA 225, Slamet Suradio disalah karena dianggap melanggar aturan dengan memberangkatkan kereta tanpa izin PPKA.
"Saya ingat jelas pagi itu kereta saya diberangkatkan."
"Saya melihat PPKA memberi tanda, asisten masinis telah naik ke kabin, dan kondektur pun telah masuk ke kereta," kata Slamet seperti dilansir dari Tribun Jogja.
Karena itu, ia kesal ketika tahu hanya dirinya saja yang dipecat dengan tidak hormat dan tidak mendapatkan uang pensiun.
Akibat kecelakaan tersebut, Slamet Suradio mengalami gangguan kesehatan dan trauma pascakecelakaan juga masih dirasakannya.
Setelah tak lagi berada di Jakarta, Slamet merajut hidup baru di kampung halamannya, Purworejo, Jawa Tengah.
Ia memilih berjualan rokok eceran. (Tribunnews.com/Sri Juliati)
Baca Juga : Sule dan Wanita Pesinden Rita Tila, Ini Fakta yang Sebenarnya
Artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul 7 Fakta Tragedi Bintaro, 31 Tahun Lalu: Petugas Sempat Kejar Kereta, tapi Malah Disoraki Penumpang