Grid.ID - Beberapa hari ini masyarakat dihebohkan dengan kasus dugaan malpraktik terhadap anak yang disuntik di RS Cut Nyak Dhien (RSCUND) Meulaboh, Aceh.
Alfareza, anak 11 tahun meninggal dunia diduga akibat malpraktik usai disuntik pasca operasi di RSCUND Meulaboh, Aceh.
Menurut keterangan keluarga korban, dugaan malpraktik ini muncul setelah Alfareza meninggal dunia lima menit usai mendapat suntikan oleh tim medis RSCUND Meulaboh, Aceh dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Baca Juga : Cerita Lengkap Kisah Asmara Steffy Burase dengan Gubernur Aceh Non-Aktif, Irwandi Yusuf
Selain Alfareza, ada satu orang anak lainnya bernama Asrol Asmilin (15) yang juga meninggal dunia diduga setelah mendapatkan suntikan di rumah sakit tersebut.
“Saya dan ayah Alfareza yang membawanya ke rumah sekitar pukul 14.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB langsung ditangani oleh dokter bedah, yakni dokter Samson untuk penanganan operasi. Setelah dioperasi kondisinya sudah membaik. Kemudian, tak lama setelah disuntik, saat berada di ruang anak langsung meninggal,” kata Syahril, paman korban, Jumat (19/10/2018) dilansir Grid.ID dari Kompas.com.
Sebelumnya, Alfareza dilarikan ke rumah sakit setelah terjatuh dari pohon dan bagian punggungnya tertancap kayu pada hari Jumat (19/10/2018).
Alfareza segera mendapat penanganan medis dan berhasil melewati tahap operasi dengan lancar.
Setelah sadar dari operasi, Alfareza kemudian mendapat suntikan oleh tim medis.
“Tak lama setelah disuntik, keponakan saya langsung meninggal. Padahal tadi setelah dioperasi sudah sehat. Bahkan menurut dokter bedah, kondisinya sudah membaik, sehingga tadi sempat bicara dengan kami," kata Syahril, Sabtu (20/10/18).
Sang ayah, Suwardi tak dapat menerima kenyataan jika sang anak yang semula sudah sadar tiba-tiba meninggal dunia setelah lima menit disuntik.
Baca Juga : Sebut Ratna Sarumpaet Cut Nyak Dien Masa Kini, Hanum Rais Diminta Ajukan Maaf ke Warga Aceh
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, Kasat Reskrim Polres Aceh Barat, Muhammad Isral mengatakan jika ayah pasien Alfareza sempat mengamuk dan memecahkan pintu kaca.
Tim Satuan Reskrim Polres Aceh Barat telah mengamankan sejumlah barang bukti terkait insiden pasien anak yang meninggal di Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Nyak Dien Meulaboh.
“Kami mengamankan sejumlah barang bukti dari insiden meninggalnya pasien anak diduga salah suntik, ada jarum suntik, infus dan obat yang digunakan saat kejadian,” kata Iptu Muhammad Isral, Kasat Reskrim Polres Aceh Barat, Sabtu (20/10/2018).
Pasca kejadian tersebut, keluarga korban menyatakan akan menempuh jalur hukum atas kematian Alfareza secara tak wajar.
Baca Juga : Alasan Jokowi Pakai Baju Adat Aceh saat Upacara di Istana Negara
"Hari Senin, 22 Oktober, kami laporkan kasus ini ke polisi. Kemarin itu kami utamakan dulu pemakaman jenazah," kata Razali, paman dari almarhum Alfa Reza, dalam keterangannya kepada wartawan di Sekber Jurnalis Aceh Barat di Meulaboh, Minggu (21/10/2018) dilansir Grid.ID dari Tribunnews.
Keluarga korban merasa sangat kecewa dan meminta kasus ini diusut tuntas agar kejadian seperti ini tak terulang kembali.
"Apalagi bukan keponakan saya saja yang meninggal setelah disuntik. Seorang anak yang dirawat dekat Alfa Reza juga meninggal setelah disuntik. Hanya selang tiga menit setelah disuntik langsung lemas dan meninggal keponakan saya itu. Ini yang memicu kami sekeluarga protes dan meluapkan kekesalan terhadap pihak rumah sakit," katanya.
Staf Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh Pos Meulaboh yang mendampingi keluarga korban, Riki Yuniagara SH mengatakan, setelah mereka cermati kronologis peristia menginggalnya Alfa, ditemukan dugaan adanya tindak pidana dalam peristiwa itu.
Ia menambahkan, dengan membawa kasus ini ke jalur hukum maka akan menjadi jelas nantinya apakah kasus ini tergolong malapraktik atau tidak. Juga untuk mencari tahu siapa yang seharusnya bertanggung jawab.
Sementara DPRK Aceh Barat juga akan memanggil pihak manajemen Rumah Sakit terkait kasus ini.
Dilansir Grid.ID dari Serambi Indonesia, Ketua DPRK Aceh Barat, Ramli SE mengatakan, pelayanan di rumah sakit harus dibenahi sehingga kasus seperti ini tidak terulang.(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews,Serambi Indonesia |
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |