Dalam kejadian Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Karawang ini, Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro, mengatakan KRI Rigel akan melakukan deteksi kedalaman full covered di posisi jatuhnya pesawat Lion Air pada koordinat 5° 46.15000' S - 107° 7.16000' E dan area sekitarnya.
"Deteksi akan dilakukan dengan menggunakan Multibeam Echosounder EM2040 dan Side Scan Sonar untuk mencitarkan badan pesawat dan High Precision Acoustic Positioning (HIPAP) dengan Frekuensi A dan B," ujar Harjo, dalam keterangannya, Senin (29/10) seperti dikutip dari Tribunnews.
Frekuensi ini identik dengan yang ada di Black Box.
Pasalnya dengan alat HIPAP ini dapat menangkap sinyal frekuensi yang dipancarkan oleh Black Box.
Jadi bisa dipastikan KRI Rigel akan mendeteksi semua wilayah yang diduga titik tenggelamnya Lion Air JT 610.
KRI Rigel 933 merupakan kapal jenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV) dengan peralatan survei canggih diantaranya Side Scan Sonar, Automatic Weather Station, Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan Conductivity Temperatureand Depth (CTD), serta Gravity Cores.
KRI Rigel juga dilengkapi Boat Sounding (SV) yang dilengkapi dg peralatan setara diharapkan mampu melakukan pencarian serpihan badan pesawat di dekat pantai.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | tribunnews,puspentni |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |