Grid.ID - Ning Icha, ibu dari salah satu korban Lion Air jatuh mengungkapkan percakapan terakhirnya dengan sang putri, Resky Amalia sebelum kecelakaan pesawat itu terjadi.
Semenjak mendengar kabar Lion Air jatuh, Ning Icha bersama keluarga dan tetangga tak henti-hentinya melantunkan doa setiap malam.
Namun, hingga kemarin, Rabu (31/10/2018), Ning Icha dan keluarga belum juga mendapatkan kabar pasti kondisi putrinya yang jadi korban Lion Air jatuh itu.
Baca Juga : Pesawat Lion Air Jatuh, Adelia Pasha Berduka dan Unggah Foto Lama Saat Jadi Pramugari Maskapai Tersebut
Sosok Resky Amalia di Mata Sang Ibu
Resky Amalia, atau yang disapa Ayu merupakan sosok pendiam dan pencinta buku.
Melansir Kompas.com, Ayu pernah mengikuti tes CPNS Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) setelah dirinya lulus D3 di Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.
Kala itu, ada ribuan peserta yang mendaftar untuk mengikuti seleksi.
Padahal, dari ribuan peserta itu hanya enam orang yang akan direkrut.
Baca Juga : Pesawat Lion Air Jatuh, Sang Pendiri, Rusdi Kirana, Menunduk Memohon Maaf ke Keluarga Korban
Tak disangka, Ayu jadi salah satu peserta yang lulus tes dan mengikuti pelatihan di Jakarta pada 2013 lalu.
Putri bungsu Ning Icha itu dikabarkan menjadi satu-satunya wanita dalam angkatannya masa itu.
"Kami juga tidak menyangka Ayu bisa lulus. Anaknya memang selalu belajar dan pendiam, tapi pintar," ujar Ning Icha seperti dilansir dari Kompas.com.
Ning Icha melanjutkan, putrinya itu lalu dipindahtugaskan ke Pangkalpinang pada tahun 2016.
Percakapan Terakhir Ning Icha dengan Ayu Via Telepon
Ayu menikah dengan pria bernama Murtadi Kurniawan pada 24 Juni 2018, kemudian menetap di Jakarta.
Setelah menikah, Ayu harus bolak-balik Pangkalpinang-Jakarta tiap minggunya untuk bertemu sang suami.
Menurut penuturan Ning Icha, putrinya selalu menelepon untuk berpamitan jika hendak berangkat ke Pangkalpinang.
Namun, di hari kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang ditumpangi Ayu, Ning Icha gelisah karena putrinya tak memberi kabar.
"Biasanya menelepon, tapi pagi itu tidak menelepon, jadi gelisah," ujar Ning Icha.
Karena tak ada kabar dari Ayu, Ning memutuskan untuk menelepon putrinya itu.
Beruntung, telepon masih tersambung.
"Ayu di mana?" tanya Ning kepada putrinya.
Seperti yang diucapkan Ning, sang putri menjawab, "Baru jalan mau ke bandara, Ma. Jam 8 harus sudah di kantor. Iya Ma, minta doa biar selamat."
Sekitar pukul 09.00 WIB, kakak kedua Ayu, Lena, melihat tayangan di televisi soal jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang ditumpangi adiknya.
Lena akhirnya menelepon suami Ayu, Murtadi untuk mencari tahu keberadaan istrinya yang menuju ke Pangkalpinang.
Hingga siang menjelang, rekan-rekan Ayu yang berada di Pangkalpinang tak melihat keberadaan Ayu.
Setelah dicek melalui jadwal penerbangan di Jakarta, ternyata Ayu memang menjadi salah satu penumpang Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang itu.
Ning Icha kini hanya pasrah dan menantikan keajaiban dari Tuhan tentang keberadaan putrinya.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 dikabarkan jatuh pada Senin (29/10/2018).
Hingga Rabu (31/10/2018), pencarian dan evakuasi korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat terus dilakukan.
Selama tiga hari pencarian itu, tim telah menemukan berbagai serpihan dan puing pesawat, bagian tubuh hingga barang-barang yang diduga milik korban.
Selain itu, ada pula fakta baru terkait proses pencarian dan identifikasi korban pesawat Lion Air JT 610.
Satu di antara jenazah korban pesawat Lion Air JT 610 berhasil diidentifikasi.
Melansir Tribunnews, tim Disaster Victim Identification (DVI) bersama Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri berhasil mengidentifikasi jenazah yang dikenali bernama Jannatun Cintya Dewi, warga kelahiran Sidoarjo 12 September 1994 sekaligus pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Hastin Munawaroh |
Editor | : | Hastin Munawaroh |