Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia
Grid.ID - Peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di perairan Karawang pada Senin (29/10/2018), telah menyisakan duka mendalam bagi dunia penerbangan Tanah Air.
Jenis pesawat Lion Air yang baru dioperasikan pada 15 Agustus 2018 lalu ini mengangkut sebanyak 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, dan 2 bayi.
Dari informasi terakhir, setelah melewati tiga hari masa pencarian, akhirnya black box atau kotak hitam dari Lion Air JT610 sudah ditemukan pada Kamis (1/11/2018) sekitar pukul 10.15 WIB.
Baca Juga : Arti Kode 'JT' Pada Pesawat Lion Air JT 610, Berkaitan dengan Perusahaan Maskapai Penerbangannya
Baca Juga : Makna Seragam Pramugari Indonesia, Mulai dari Lion Air Hingga Garuda
Kendati dimikian, proses pencarian bangkai pesawat dan para korban Lion Air JT610 masih terus dilanjutkan.
Menanggapi proses pencarian bangkai pesawat yang masih berlangsung, Wakil Ketua KNKT, Haryo Satmiko, menghimbau masyarakat dan khususnya para nelayan yang berada di sekitar Tanjung Pakis, Karawang, agar berhati-hati saat menyentuh puing-puing pesawat.
Hal tersebut dikatakan Haryo Satmiko saat mengisi siaran langsung breaking news di Kompas TV, siang tadi.
Baca Juga : Kronologi Penemuan Black Box Pesawat Lion Air JT610
"Kalau mau mengambil puing atau serupanya, membantu, itu juga harus melindungi dirinya dan kita harus tahu bahaya daripada puing atau material daripada pesawat tersebut," tutur Haryo seperti dikutip Grid.ID.
Haryo Satmiko menghimbau masyarakat untuk berhati-hati lantaran material yang digunakan dalam perakitan pesawat cukup berbahaya dan bisa mengancam keselamatan.
Biasanya material yang digunakan merupakan bahan kimia dan bahkan mengandung nuklir.
"Untuk membuat material yang sangat kuat itu biasanya dibuat pakai bahan kimia, bahkan sampai nuklir pun digunakan. Kalau hal seperti itu menusuk menjadi luka, ini sangat berbahaya bagi keselamatan diri para nelayan tersebut," tuturnya lagi.
Namun begitu, masyarakat atau nelayan yang ingin membantu proses pengumpulan puing-puing pesawat tetap bisa berpartisipasi asalkan tidak sembarangan.
Haryo Satmiko pun menghimbau agar nelayan yang membantu wajib menggunakan sarung tangan dan tetap menjaga keselamatan.
"Cara mendapatkannya harus dengan hati-hati atau pakai sarung tangan atau pakai plastik dulu dan harus berhati-hati dalam memungut maupun menggerakan daripada puing tersebut. Jangan sembarangan," pungkas Haryo Satmiko.
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Atikah Ishmah W |