Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni
Grid.ID - Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang membawa 189 penumpang termasuk pilot, pramugari dan teknisi mengalami kecelakaan pada Senin (29/10/2018).
Mantan pramugari Lion Air, Laura Lazarus pun menceritakan pengalamannya saat masih bekerja di maskapai tersebut dan mengalami kecelakaan dua kali.
Laura Lazarus merupakan salah satu pramugari yang selamat dari kejadian naas pada tahun 2004 silam.
Ia pun menceritakan kisahnya detik-detik dimana dirinya bisa selamat dan berjuang untuk hidup dengan kedaan tubuh yang sebagian cacat.
Baca Juga : Penampilan Wulan Guritno dan Keluarga Besarnya Saat Tampil dalam Busana Adat Jawa
Hal tersebut ia bagikan dalam video di channel youtube Mario Photographie yang diunggah pada 23 November 2016 dengan judul Kisah Nyata Pramugari yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat.
Diceritakan oleh Laura Lazarus dalam video tersebut, ketika pesawat Lion Air pada tahun 2004 rute penerbangan Jakarta-Solo akan mendarat tiba-tiba saja keluar dari landasan menabrak pagar dan berhenti diatas kuburan.
Teman-temannya kala itu, terutama orang yang berada disebalahnya meninggal dunia.
"Teman-teman saya meninggal, orang yang disebelah saya meninggal, kapten meninggal, semua penumpang bisnis meninggal. Total yang meninggal pada saat itu sekitar 30 orang," ungkap Laura Lazarus dalam video tersebut.
Baca Juga : Kunjungi Universitas Standford, Siwon Super Junior Bagikan Wawasan Tentang K-Pop
Laura Lazarus melanjutkan usai kecelakaan itu terjadi, dirinya dinyatakan hilang.
Namun, karena ada seorang bapak-bapak yang akan membersihkan mayat, bapak itu rupanya menemukan Laura Lazarus dalam konsisi masih hidup.
"Nah pada pukul 6 petang dilaporkan kepada keluarga kalo tubuh saya hilang, dan baru ditemukan sekitar pukul 12 malam. Ditemukannya itu pada waktu saat itu ada bapak-bapak yang mau rapihin mayat, nah pada waktu dia mau rapihin mayat dia denger ada orang yang merintih sakit tolong, saat itu saya sudah tidak sadar sama sekali."
"Ketika dia denger ada orang yang merintih dia bilang ternyata ini masih ada yang hidup, setelah itu bapak tadi meminta bantuan teman-temannya untuk mengangkat badan saya," jelas Laura Lazarus.
Singkat cerita, Laura Lazarus pun mengalami koma selama tiga hari.
Baca Juga : Tak Malu-malu Lagi, Bella Shofie Akhirnya Pamer Foto Suaminya!
Sebagian tubuhnya mengalami luka yang sangat parah, seperti dibagian muka sebelah kanannya hancur, tulang pipinya remuk, matanya jatuh kebawah, tangan copot, pinggang patah, hingga kakinya patah.
Setelah kejadian itu, Laura Lazarus mengalami operasi yang banyak sekali.
Total operasi yang dijalani Laura Lazarus dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2016 sebanyak 18 kali dibagian kaki.
Melihat kondisinya saat itu, Laura Lazarus pun merasa putus asa.
"Down itu pasti ada, saya dirumah sakit itu bisa sampai sebulan, terus pulang dan balik lagi. Hiudp saya habis dirumah sakit. Orang bilang masa muda saya hilang."
"Saya pernah bilang sama mamh saya 'mah nggak kuat lagi deh mah, mendingan saya mati aja', tapi orangtua saya bilang nggak boleh kaya gitu, kamu masih hidup, kamu masih punya keluarga, kamu nggak boleh patah semangat. Ya tapi saya lumpuh selama 6 bulan nggak bisa gerak."
"Usia saya saat itu 19 tahun, duduk saya nggak bisa, jalan nggak bisa, bagaimana saya bisa melihat kehidupan saya, saya nggak ngerti," jelas Laura Lazarus panjang lebar.
Baca Juga : Terkena Blender, Saraf di Kedua Jari Tangan Kiri Juna Rorimpandey Mati
Namun, orangtuanya tetap menyemangatinya.
Karena rasa putus asa itu, hubungan Laura Lazarus dengan orang tuanya pun sempat hancur.
Ia sering pergi dari rumah karena merasa tidak nyaman dengan keluarganya yang dianggap terus mengomelinya.
Namun, ia pun terenyuh karena perlakuan keluarga serta orangtuanya yang sangat begitu memotivasinya untuk bisa bangkit dan mnejalani hidup kembali.
"Tapi bayangkan dalam kedaan saya lumpuh dan tidak berdaya, dalam kedaan saya untuk makan saja nggak bisa, tapi orangtua saya dengan tulus pakein saya baju, sisirin rambut saya, setiap hari dia suapinin saya makan, maaf dia bersihin kotoran saya, bayangin kita usia 19 tahun kotorannya aja masih dibersihin, itu nggak enak banget kan."
Baca Juga : Intip Gaya Hijab Simpel Rachel Vennya saat Berlibur ke London, Kekinian Banget!
Dari situlah Laura Lazarus sadar dan mulai bangkit untuk tetap semangat dalam menjalani hidup dengan keterbatasan tubuhnya yang sebagian lumpuh.
"Dari situ saya lihat, wow, orangtua saya nggak liat kalo saya nakal, tapi dia mau merawat badan saya dengan tulus, saya minta maaf saya nyusahin. Tapi hari itu orangtua saya bilang 'nggak apa-apa, kamu nggak usah minta maaf, ayo kita jalanin sama-sama, kamu nggak usah sedih, kamu nggak nyusahin mamah', itu yang akhirnya yang membuat saya termotivasi, untuk bangkit, untuk keluarga saya, untuk saya sendiri," kata Laura Lazarus dengan air mata berlinang.
Laura Lazarus pun akhirnya sadar dan ingin menjadi seseorang yang bermanfaat untuk semua orang dalam segala hal.
"Saya ingin menjadi anak yang terbaik, saya ingin jadi anak yang bisa diandalkan, dengan menjadi yang terbaik disitu saya latih setiap hari."
"Apa yang bisa saya lakukan dengan yang terbaik, saya akan lakukan dan terus memberikan yang terbaik, untuk keluarga, orangtua, dan pasangan saya," ceritanya.
Baca Juga : Tangis Keluarga Bayi Korban Lion Air JT610: Cucuku yang Ku Sayangi
Kini Laura Lazarus telah sukses menjadi seorang motivator dan juga pendiri dari sebuah penerbitan buku.
"Menjadi yang terbaik, lakukan yang terbaik, memberikan yang terbaik, dan ketika yang tiga ini kita lakukan dengan baik maka yang keempat ini akan mendapat yang terbaik," pungkas Laura Lazarus.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |