Grid.ID - Tewasnya jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi beberapa waktu lalu mendapat perhatian dunia sampai sekarang.
Jamal Khashoggi tewas dibunuh ketika mengunjungi konsulat Arab Saudi pada 2 Oktober 2018.
Jamal Khashoggi saat itu mengunjungi konsulat Arab Saudi bersama tunangannya, Hatice Cengiz.
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (4/11) meski mendapat kecaman internasional bertubi-tubi, Arab Saudi tetap pada rencananya, yakni menggelar pertandingan gulat World Wrestling Entertainment (WWE) SmackDown.
Baca Juga : Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi Terungkap Lagi, Dicekik, Dimutilasi dan Sisa Tubuhnya Dihancurkan
Dalam pertandingan gulat gaya bebas ini, bintang-bintang SmackDown macam Shane McMahon, Seth Rollins dan AJ Style tampil di stadion sepak bola King Saud University, Jumat (2/11).
Ribuan masyarakat Saudi berbondong-bondong melihat pertandingan gulat ini.
Dengan alunan musik rock dan atraksi kembang api, Legenda gulat kenamaan Hulk Hogan membawakan acara SmackDown ini.
Ia berjalan di ring dan menyapa masyarakat Saudi.
Baca Juga : Tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz Akhirnya Bicara Soal Pembunuhan
"Luar biasa sekali bisa berada di sini," ucap Hulk Hogan.
Namun amat disayangkan, bintang WWE John Cena dan Daniel Bryan urung datang.
Ketidakhadiran mereka di sana menimbulkan pertanyaan.
Hal ini lantaran adanya seruan global agar perhelatan SmackDown urung dilaksanakan di Riyadh.
Baca Juga : Fakta Baru Pembunuhan Jamal Khashoggi, Rupanya Dipancing untuk Datang ke Turki Sebelum Dibunuh
Penyebabnya sudah pasti karena adanya kasus Jamal Khashoggi.
Namun perwakilan WWE tidak ambil pusing mengenai seruan tersebut dan mereka memilih bungkam.
Sementara itu pihak penyelanggara pertandingan gulat ini mengakui jika ini merupakan pilihan sulit.
"WWE sudah ada di Timur Tengah hampir 20 tahun lalu dan telah menumbuhkan basis penggemar yang besar serta setia," demikian pernyataan dari pihak penyelenggara.
Diselenggarakannya acara SmackDown di Arab Saudi merupakan gebrakan baru negara ultra-konservatif itu.
Hal ini karena putra Mahkota Mohammed bin Salman yang membuat kebijakan agar rakyat Saudi mempunyai acara hiburan untuk disaksikan bersama baik laki-laki maupun perempuan.
Namun berbagai kebijakan Mohammed bin Salaman kerap mendapat kritikan tajam pihak oposisi baik di dalam maupun luar negeri.
Hingga yang terakhir tudingan keras mengarah kepada Mohammed bin Salman yang menyuruh anak buahnya untuk membunuh Khashoggi.
Meski begitu pemerintah Arab Saudi tetap menyangkal membunuh Khashoggi.
Bahkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut perintah pembunuhan terhadap Khashoggi berasal dari level tertinggi pemerintah Saudi.
(*)
4 Arti Mimpi Mengulek Sambal Pertanda Buruk, Simbol Emosi Tak Terkendali, Waspadalah
Source | : | Kompas.com,afp |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |