Grid.ID - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin 592 dan KRI Banda Aceh 593 diberangkatkan dari Pangkalan Komando Lintas Laut Militer (Kolinamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (6/11) ke titik Lion Air JT 610 jatuh.
Keberangkatan KRI Banjarmasin dan Banda Aceh ini membawa keluarga korban Lion Air JT 610.
Keluarga korban Lion Air JT 610 sengaja diangkut ke KRI Banjarmasin dan Banda Aceh untuk melakukan doa bersama di tempat jatuhnya pesawat tersebut.
Dikutip dari Grid.ID, Selasa (6/11) di dalam KRI turut hadir para petinggi negara yang salah satunya ialah Kabasarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi.
Baca Juga : Jeritan dan Isak Tangis Keluarga saat Upacara Tabur Bunga di Lokasi Kecelakaan Lion Air JT 610
Para keluarga korban terlihat duduk di buritan kapal di samping helipad.
Seusai petugas membacakan panduan saat berada di KRI, sekonyong-konyong klaksok kapal berbunyi keras tanda akan berlayar.
Sontak para keluarga korban yang mendengar bunyi klakson tersebut langsung menangis dimana mereka akan berkunjung ke tempat orang yang dikasihinya tiada.
Terlihat para keluarga korban Lion Air JT 610 saling berpelukan, saling menguatkan satu sama lain.
Baca Juga : Gelar Doa Bersama di Titik Jatuhnya Pesawat, Kabasarnas Tenangkan Keluarga Korban Lion Air JT 610
Saat sudah berada di titik lokasi jatuhnya pesawat, Kabasarnas M Syaugi membuka sesi doa dengan sepatah kata.
"Saya harap dengan doa ini seluruh korban dapat diampuni dosanya dan diterima di sisi Tuhannya. Saya harap bapak ibu tetap mendoakan agar kita dapat melakukan pencarian-pencarian kalau masih ada, akan kami teruskan," ungkapnya pada keluarga korban.
Setelahnya keluarga korban berdoa bersama yang dilaksanakan tepat pukul 11 siang tadi.
Syaugi juga mengatakan akan mengevaluasi proses evakuasi untuk perkembangan lebih lanjut.
"Besok siang atau sore kita akan evaluasi analisa apa masih ada kemungkinan korban yang belum ditemukan," ujar Syaugi.
"Kalau masih ada akan kita perpanjang lagi. Jadi bapak ibu nggak usah khawatir untuk tidak dicari, kalau memang masih ada," tambahnya.
Delapan hari sudah proses evakuasi Lion Air JT 610 dilakukan.
Kini belum semua korban ditemukan oleh tim SAR yang sudah bekerja keras sedari awal kejadian.
(*)
Source | : | tribunnews,Grid.ID |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |