Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Mala Rosita menceritakan 'pertemuan' singkatnya dengan sang putri, Ema Ratna Puri (23) usai kecelakaan pesawat Lion Air JT610.
'Pertemuan' singkat itu menjadi obat rindunya kepada Ema Ratna Puri yang menjadi korban kecelakaan tersebut.
Setelah sepuluh hari berdoa agar dapat bertemu anaknya dalam mimpi, semalam Mala Rosita bisa melihat wajah anaknya dengan begitu jelas.
Baca Juga : Kisah Ema Ratna, Korban Kecelakaan Pesawat Lion Air JT610 yang Bulan Depan akan Wisuda
Baca Juga : 5 Fakta di Balik Seragam Pramugari Lion Air, Kamu Tahu Nggak?
"Tadi malam, saya belum ngantuk saya teleponan sama teman saya, selesai telepon, setengah satu saya salat."
"Baru juga tidur saya mimpi Mbak Ema," kata Mala Rosita, kepada Grid.ID saat ditemui di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (8/11/2018).
Mala Rosita ingat betul dengan mimpinya semalam.
Baca Juga : Penyebab dan Cara Mengatasi Jerawat Batu Menurut Pakar Kesehatan
Bahkan menurutnya itu bukan mimpi, karena terasa seperti kenyataan.
"Saya terasa betul tangannya, salaman terasa betul," lanjutnya.
Dalam mimpi itu Mala Rosita menceritakan jika putrinya sempat tersenyum untuknya.
"Dia senyum," ujarnya.
Mala Rosita diberitahu oleh anaknya jika saat ini ia berada di Bali.
Baca Juga : Kisah Anggota Tim Basarnas saat Cari Korban Kecelakaan Pesawat Lion Air JT610, Sampai Tak Nafsu Makan
"Aku di Bali ma sekarang," lanjutnya.
Mala Rosita langsung berlinang air mata sembari menceritakan mimpinya semalam.
Ia berharap jasad anaknya lekas ketemu.
Ia pun berharap jika ucapan anaknya di mimpi itu kenyataan.
"Mudah-mudahan siapa tahu kuasa Tuhan dia benar terdampar di Bali," ucapnya.
Baca Juga : Lion Air Tabrak Tiang Lampu di Bandara Bengkulu, Lihat Video Amatir Pasca Insiden Tersebut dan Kronologinya
Mala Rosita pun tak mempermasalahkan bentuk tubuh anaknya lagi, asalkan jasad Ema Ratna Puri bisa ditemukan.
"Apapun bentuknya enggak apa," pungkas Mala Rosita. (*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Penulis | : | Menda Clara Florencia |
Editor | : | Atikah Ishmah W |