Laporan wartawan Grid.ID, Veronica Sri Wahyu Wardiningsih
Grid.ID - Jumat (9/11/2018) malam, sejumlah penonton Surabaya Membara memaksa menyaksikan drama kolosal di atas viaduk, lintasan kereta api, Jalan Pahlawan, Surabaya.
Melansir dari Tribun Jatim, saat kereta api melintas, sejumlah penonton pun memilih melompat dari viaduk.
Hal tersebut menimbulkan beberapa penonton terluka hingga nyawa melayang.
Baca Juga : Tragedi Surabaya Membara, 3 Orang Meninggal dan 20 Orang Terluka
Reporter Grid.ID telah melansir kronologi kejadian tersebut dari Kompas.com.
Sebelum drama kolosal dimulai, puluhan penonton sudah memenuhi bagian atas viaduk (jembatan kereta api di atas jalan raya) Jalan Pahlawan.
Sebelum kereta melintas, kereta sudah membunyikan seruling peringatan dan mengurangi kecepatan dari 30 kilometer per jam menjadi 15 kilometer per jam.
Saat klakson lokomotof berbunyi. penonton di bawah viaduk sudah berterika-teriak agar penonton di atas viaduk segera turun.
Saat kereta api melintas dengan kecepatan krendah, penonton yang ada di atas viaduk saling berpegangan.
Laporan yang diterima PT KAI DAop 8, ada beberapa penonton yang berusaha melompat ke kereta, karena kereta berjalan pelan.
Diduga karena kehilangan keseimbangan dan tersenggol badan kereta api, beberapa penonton terjatuh ke bawah dari ketinggian sekitar 7 meter.
Penonton yang terjatuh sebagian ada yang mengalami patah tulang.
Korban meninggal ada yang terlindas kereta api.
Baca Juga : 2 Jenazah Cucunya yang Jadi Korban Lion Air Teridentifikasi, Seorang Nenek Jatuh Pingsan
Polisi mencatat peristiwa tersebut memakan 20 korban luka berat dan ringan dan tiga orang meninggal.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 8 malam itu saat drama kolosal Surabaya Membara baru sekitar 15 menit berlangsung.
Para korban selanjutnya dievakuasi ke RSUD dr Soetomo, RSUD Soewandhie dan RS PHC Tanjung Perak Surabaya.
Saat peristiwa terjadi, drama kolosal Surabaya Membara tetap berlangsung.
(*)
Source | : | kompas,Tribun Jatim |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |