Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia
Grid.ID - Tragedi jatuhnya puluhan orang dari atas viaduk, perlintasan kereta api, di Jalan Pahlawan, Surabaya, pada Jumat (9/11/2018) malam, menjadi peristiwa memilukan.
Peristiwa nahas tersebut terjadi di tengah pergelaran untuk menyambut Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November, yakni drama kolosal Surabaya Membara.
Pada malam tersebut puluhan penonton memaksa untuk menyaksikan acara drama kolosal dari atas viaduk, perlintasan kereta api.
Nahasnya, kecelakaan tak dapat dihindari tatkala kereta api melintas.
Baca Juga : Nggak Bikin Pangling, Wajah Artis Cilik Ini Tetap Sama Hingga Dewasa
Dari insiden tersebut sedikitnya 20 orang mengalami luka-luka ringan dan berat serta tiga orang dinyatakan tewas.
Melansir dari Kompas TV, Kahumas PT KAI Daop 8, Catut Sutiyatmoko, menegaskan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 dituliskan bahwa siapapun dilarang berada di sekitar jalur kereta api.
"Sudah ada ketentuan larangan ya menurut UU 23 Tahun 2007 tentang perkeretapian, yaitu di salah satu pasal 181 ayat 1a di sana disebutkan bahwa setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur kereta api," tutur Catut seperti dikutip Grid.ID.
Menanggapi tragedi yang terjadi saat berlangsungnya drama kolosal Surabaya Membara, Catut Sutiyatmoko, pun menjelaskan saat itu sang masinis sudah melakukan segala upaya.
Namun seperti yang sudah diketahui, kereta api tidak bisa berhenti seketika begitu saja.
"Jalur itu kecepatannya sangat rendah antara 30 - 45 km/jam dan pada saat kejadian itu masinis sudah berusaha membunyikan semboyan 35."
"Disamping itu juga masinis sudah berupaya mengurangi kecepatan namun kereta api kan tidak bisa mengerem mendadak," lanjut Catut.
Ia juga menyebutkan alasan lain dibalik berjatuhannya korban saat itu. Menurutnya, banyaknya warga yang berdesak-desakan juga menjadi salah satu faktor munculnya korban jiwa.
"Di jembatan itu posisinya bergerombol banyak orang di situ."
"Begitu kereta api lewat walaupun kecepatan rendah tapi mereka saling berdesak-desakan karena berusaha menyelamatkan diri jadi menempel di tembok viaduk, tapi karena mereka terlalu banyak ada yang beberapa di situ sehingga jatuh ke bawah," pungkas Catut.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas TV |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |