Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari santoso
Grid.ID - Drama Kolosal Surabaya Membara yang diadakan untuk menyambut Hari Pahlawan, malah memakan korban.
Mengutip Kompas.com, ada 20 orang menjadi korban luka-luka setelah sebuah kereta melintasi viaduk yang ramai akan penonton drama kolosal Surabaya Membara.
Selain korban luka-luka, tragedi drama kolosal Surabaya Membara ini juga mengakibatkan 3 korban meninggal dunia.
Baca Juga : Soal Tragedi Surabaya Membara, Humas PT KAI: Masinis Sudah Berupaya Kurangi Kecepatan
Salah satu korban yang meninggal dunia adalah bocah 9 tahun bernama Erikawati.
Mengutip Surya.co.id, Erikawati merupakan pelajar kelas III SD yang bertempat tinggal di Jalan Kalimas Barat, Surabaya, Jawa Timur.
Kepergian Erikawati ini lantas ditangisi oleh sang ayah, Sahluki (41) yang sebelumnya ikut menjadi korban tragedi drama kolosal Surabaya Membara.
Baca Juga : Soal Tragedi Surabaya Membara, Wali Kota Tri Rismaharini: Kami Tidak Tahu Sama Sekali
Keputusan Sahluki mengajak istrinya, Liana (37) dan putrinya, Erikawati, berawal dari permintaan sang putri untuk menonton drama kolosal Surabaya Membara.
Mengutip Surya.co.id, Sahluki sekeluarga berangkat ke Tugu Pahlawa, Jalan Pahlawan, Surabaya dengan menggunakan sepeda motor untuk menonton pagelaran penyambutan Hari Pahlawan itu.
Karena jalan sudah penuh sesak dipenuhi orang, Sahluki berinisiatif naik ke atas viaduk.
Baca Juga : 3 Orang Korban Meninggal, Ini Alasan Drama Kolosal Surabaya Membara Tetap Dilaksanakan
"Di bawah sudah penuh, tidak kelihatan, lalu ke atas (viaduk)," kata Sahluki di kamar jenazah RSUD dr Soetomo, Sabtu (10/11/2018).
Sahluki mengatakan, tidak ada petugas yang menjaga viaduk saat itu.
"Tidak ada petugas yang melarang menonton dari viaduk sudah banyak orang di sana ," ungkap Sahluki.
Namun, keputusan Sahluki sekeluarga untuk duduk di viaduk malah berbuah petaka.
Saat ada kereta yang melintas dari arah Stasiun Gubeng menuju Stasiun Pasar Turi melintasi Viaduk, para warga yang berada disana panik.
Kepanikan warga tersebut membuat Sahluki sekeluarga beserta warga lain terjatuh dari viaduk.
Baca Juga : Cerita Pilu Seorang Ayah Menatap Putrinya Tewas dalam Insiden Surabaya Membara
Putri Sahluki, Erikawati, terjatuh dan lepas dari pegangan tangan ibunya.
Istri Sahluki menderita patah kaki, sedangkan putrinya harus meninggal dunia.
Erikawati, meninggal dunia di lokasi kejadian dan jenazahnya dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soetomo.
Baca Juga : Cerita Ayah Erikawati Saat Menyaksikan Putrinya Menjadi Korban Tragedi Drama Kolosal Surabaya Membara
Mengutip Surya, ternyata permintaan Erikawati untuk menonton drama kolosal Surabaya Membara itu ternyata permintaan terakhirnya.
"Anak saya minta terus ingin nonton Surabaya Membara, minta ke atas (Viaduk) biar kelihatan," ujar Sahluki.
Erikawati merupakan satu dari tiga korban meninggal dunia akibat insiden drama kolosal Surabaya Membara.
Mengutip Tribunnews.com, ketiganya diwaba ke rumah sakit berbeda, yakni RSUD Dr. M Soewandhie, RSUD Dr Soetomo, dan Rumah Sakit PHC Surabaya.
Selain itu, tragedi drama kolosal Surabaya Membara ini juga membuat 20 orang menderita luka-luka. (*)
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | tribunnews.com,surya.co.id |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |