Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia
Grid.ID - Presenter kenamaan Daniel Mananta saat ini mulai terjun untuk berakting melalui film layar lebar.
Berperan sebagai sosok Ahok di film terbarunya yang baru saja tayang, A Man Called Ahok, akting Daniel Mananta menuai pujian dari para penggemarnya.
Mengawali karier sebagai VJ MTV pada tahun 2003 silam, kini pria berusia 37 tahun tersebut sudah sekitar 15 tahun malang melintang di dunia hiburan Tanah Air.
Baca Juga : Cerita Dewi Gita tentang Kariernya yang Berawal Sebagai Penari
Belasan tahun berkecimpung di bidang entertainment, tentu saja hal tersebut berdampak pada kehidupan Daniel Mananta, tak hanya secara moril tetapi juga secara materil.
Ukuran kesuksesan seorang Daniel Mananta salah satunya terlihat dari hunian yang ia miliki saat ini.
Bersama keluarga kecilnya, Daniel Mananta diketahui tinggal di rumahnya yang berlokasi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Hunian Daniel Mananta tersebut ditayangkan kanal Net Lifestyle pada 23 Agustus 2014 lalu.
Rumah milik Daniel Mananta memiliki konsep rumah yang unik, yakni mengusung konsep industrial modern. Kesan tersebut terlihat di setiap sudut hunian.
Terdapat sofa dengan ukuran yang cukup besar di dalam ruang keluarga. Pada bagian tengah sofa juga terdapat coffe table dengan warna senada.
Bagian dindingnya juga menggunakan material kayu yang disusun secara vertikal.
Meterial kayu pun cukup mendominasi di area ruang kerja. Meja kayu dengan sentuhan kaki-kaki besi memberikan kesan industrial yang kuat. Meja kayu tersebut juga dipadukan dengan kursi modern.
Kesan unik pun semakin terlihat pada area ruang makan. Antara ruang makan dan ruang keluarga tidak diberikan sekat sehingga membuat ruangan agar terasa lebih luas.
Meja makan menggunakan material kayu sama seperti di ruang kerja. Kesan industrial terlihat pada penggunaan kursi panjang bernuansa modern dan penggunaan kursi bernuansa rustic.
Melansir dari tribunnews.com, rumah Daniel Mananta yang ditaksir memiliki nilai sekitar 3 miliar itu juga dilengkapi dengan perpustakaan. Meski tak terlalu luas, tetapi cukup nyaman dengan tersedianya rak buku yang cukup besar, sebuah kursi baca dan karpet warna-warni.
Material kayu pun kembali ditemukan pada area kamar tidur utama. Meski begitu, kamar utama terlihat lebih luas lantaran tak banyak dipenuhi oleh barang. Hanya terdapat sebuah meja di samping tempat tidur.
Tak terlewat, material kayu juga menghiasi tangga rumah yang memiliki bentuk railing atau pegangan tangan yang berbentuk vertikal.
(*)
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Widyastuti |