Bung Karno mengingatkan makna dan hakikat perayan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pasalnya peringatan Maulid Nabi bukan hanya tentang mengingat hari lahir Nabi Muhammad SAW saja.
Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Tradisi Maudu Lampoa di Sulawesi, Perayaan dari Atas Perahu
Akan tetapi, pada perayaan Maulid Nabi mengingatkan seluruh umat mulim untuk mengingat keteladanan Rasulullah terkait ajaran, konsepsi, serta agama islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
Dilansir Grid.ID dari laman Wartakota, terdapat penggalan pidato yang disampaikan Presiden Soekarno saat perayaan Maulid Nabi pada tahun 1963.
Berikut ini kutipan pidato Bung Karno saat Maulid Nabi 1963 di Jakarta.
Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Pasar Bandeng Murah, Cara Masyarakat Sidoarjo Sambut Perayaan Hari Lahir Muhammad SAW
"Kita selalu merayakan Maulud, Maulud Nabi.
Apa sebenarnya yang kita rayakan?
Bukan sekadar Muhammadnya.
Bukan sekadar dia itu dulu Nabi.
Tidak.
Yang kita kerjakan sebenarnya ialah Ajaran, Konsepsi, Agama yang Ia berikan kepada Umat.
Diberi oleh Tuhan via malaikat Jibril kepada Rasul, Rasul meneruskan lagi kepada umat yaitu kita.
Itu yang kita rayakan.
Oleh karena itu, maka kita berkata jikalau benar-benar engkau cinta Muhammad,
Baca Juga : Maulid Nabi 2018 : Mengenal Tradisi Saweran Koin di Kediri yang Selalu Ditunggu Anak-anak
Nyesek, Abidzar Al Ghifari Sampai Lakukan Ini Demi 'Hadirkan' Mendiang Uje di Pernikahan sang Adik, Umi Pipik Auto Mewek
Source | : | YouTube,Wartakota |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |