Selama menggunakan pacu jantung itu pun Titiek Puspa harus melakukan istirahat dan rutin meminum obat.
"Ada 4 bulan. Itu 2 minggu telentang, makan, masih ada minum obat juga, supaya dia menyatu dengan badan," ujar Titiek Puspa.
Alasannya ia menggunakan alat pacu tersebut lantaran pihak dokter pun menyarankannya dan tidak diperbolehkan menggunakan detektor.
"Iya, kebetulan ada dokter bisa pake itu, jantungnya nggak diapa-apain, aku nggak boleh lewat jalan yang pake detektor," ucapnya.
Baca Juga : Diminta Mundur dari Wakil Walikota Palu, Pasha Ungu: Itu Bukan dari Masyarakat
Kendati begitu setelah menggunakan pacu jantung, Titiek merasa lebih membaik, tetapi adapun tantangan-tantangan yang harus ia hadapi seperti menjaga pola hidup.
"Agak longgar. Ya kita mengatur kita sendiri bisa mengetahui kemampuan kita, kayak saya sudah tidak bisa pakai heels, badan saya sudah merekah ruah, makan yang teratur tidak terlalu banyak," pungkasnya. (*)
Paula Verhoeven Datang ke Acara Diskusi di Tengah Perceraian dengan Baim Wong, Raffi Ahmad Beri Doa
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Widyastuti |