"Balik ke villa, siap-siap, abis Isya, kita turun ke restoran karena dekat panggung untuk transit, jadi posisinya pantai, panggung, restoran," tambahnya lagi.
Pemilik nama asli Riefian Fajarsyah itu mengatakan tidak ada fisarat sama sekali akan terjadi bencana yang dahsyat saat itu.
"Suasananya sangat-sangat menyenangkan, nggak ada fisarat, semua menyenangkan, karena mindsetnya liburan," tuturnya.
Tapi tak tahu mengapa, jika biasanya ditepi pantai angin berhembus sepai-sepoi, namun dikatakan Ifan saat itu udara malah terasa panas dan sama seklai tidak ada angin yang berhembus.
"Cuma memang suasananya saat itu memang panas banget. Somehow panas banget (udaranya). Notabennya pantai kan banyak angin karena laut ya, ini tidak ada angin sedikit pun. Nggak ada angin yang berhembus sedikit pun, jadi kita ngerasa kaya disatu ruangan, cuma mikirnya yaudah sih."
"Aku tadinya mau pake baju kaos yang agak tebel, karena ini panas jadi nggak jadi dan ganti cuma pake kaos aja," pungkas Ifan.'
Diketahui sebelumnya, pada saat grup band Seventeen membawakan lagu kedua di panggung acara Family Gathering PT PLN di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, tiba-tiba tsunami yang diakibatkan erupsi Gunung Anak Krakatau, datang dari belakang panggung yang tidak jauh dari bibir pantai.
Baca Juga : 5 Artis Ikuti Tren #10yearschallenge dari Ashanty Hingga Maia Estianty, Cantik dan Awet Muda!
Semua personel dan crew band Seventeen tersapu tsunami dan diberitakan bahwa managernya yang bernama Oki Wijaya, dan basis Seventeen, Bani, meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sementara sang gitaris, Herman, dan crew Seventeen yang bernama Ujang, ditemukan meninggal dunia beberapa jam setelah dinyatakan hilang.
Lalu kemudian sang drummer, Andi ditemukan meninggal dunia sehari setelah kematian gitaris dan basisnya.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |