MADU KALIANDRA
Madu kaliandra diproduksi oleh lebah madu dengan cara mengumpulkan cairan manis (nektar) yang berasal dari bunga kaliandra merah (Calliandra calothyrsus).
Tanaman kaliandra tumbuh subur di daerah pegunungan yang terpencil, jauh dari areal pertanian sehingga menghasilkan madu organik yang bebas dari pestisida.
Madu kaliandra terkenal karena mempunyai antioksidan yang tinggi. Kadar senyawa fenolik dalam madu kaliandra sebesar 557,93±13,41 mg GAE/100 g dan total flavonoid sebesar 156,27±5,69 mg QE/100 g (Ustadi, 2017).
Kandungan kedua senyawa ini lebih tinggi dibandingkan dengan madu randu dan madu karet.
Seperti diketahui senyawa fenolik dan flavonoid berfungsi sebagai antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas.
MADU STANDARD INTERNASIONAL
Madu Standard Internasional dipanen dari sarang madu yang benar-benar sudah matang, sehingga menghasilkan madu yang memenuhi persyaratan kualitas bagi perdagangan Internasional.
Madu yang berkualitas tentu harus memenuhi persyaratan mutu dan memberikan manfaat bagi kesehatan, sebagai contoh kemampuannya menghasilkan enzim pencernaan.
Selain itu, hal penting yang terdapat pada madu Standard Internasional tingginya kandungan Enzim Diastase.
Enzim ini hanya terdapat pada madu yang baru dipanen atau madu murni tanpa pengolahan, sehingga keberadaan enzim diastase dapat dijadikan indikator untuk melihat kemurnian madu.
Dengan tingginya kandungan enzim diastase dan beberapa enzim lain seperti invertase dan glukosa oksidase, tidak diragukan lagi madu standard Internasional memberikan manfaat lebih banyak bagi kesehatan tubuh manusia.
Baca Juga: Madu Bisa Jadi Petaka Jika Dikonsumsi Berlebihan, Ini Penjelasannya
Itulah lima jenis madu yang paling banyak dicari selama pandemi. Mana yang jadi favoritmu nih, Kawan Puan?
(*)
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR