Parapuan.co - Setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh dengan kecerdasan di bidang akademis.
Misalnya saja mengejar untuk mendapatkan nilai terbaik di sekolah, peringkat satu, atau mungkin memenangkan kejuaraan tertentu.
Namun perlu orang tua ketahui, kecerdasan akademis saja tidak cukup lho. Orang tua juga perlu mengajarkan emosional pada anak.
Mengapa penting? Kecerdasan emosional berperan bagi anak untuk menghadapi kehidupan sosial maupun interaksinya dengan orang lain.
Tanpa adanya kecerdasan emosional, anak akan sulit menjadi individu yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.
Baca Juga: Jangan Ucapkan 7 Kalimat Ini pada Anak, Bisa Bikin Sakit Hati
Melansir dari Brightside, berikut ini cara untuk mengasah kecerdasan emosional anak.
Berlatih Mendengarkan Secara Aktif
Percakapan yang penuh perhatian adalah bagian penting dari mengajarkan kecerdasan emosional.
Ini membutuhkan keterlibatan total dalam percakapan. Kawan Puan perlu mendengarkan sepenuhnya apa yang anak ceritakan.
Ketika kamu mendengarkannya, anak-anak akan merasa dicintai dan lebih percaya diri.
Tidak Menghindari Emosi Negatif
Mengabaikan emosi negatif atau bahkan menyalahkan anak karena mengekspresikannya dapat menyebabkan depresi pada anak.
Celaan atau ketidakpedulian Kawan Puaan mungkin membuat anak merasa takut untuk memiliki emosi negatif.
Lebih baik mengatasi masalah dan menyelesaikannya, daripada berpura-pura semuanya baik-baik saja.
Perlindungan terus-menerus dari situasi sulit tidak memperkuat kecerdasan emosional anak.
Baca Juga: Ibu Pekerja Wajib Tahu, Ini 5 Cara Mengoptimalkan Waktu Bersama Anak
Ajarkan Anak Menemukan Pemicu
Ajak anak untuk menemukan pemicu yang membuat mereka marah atau sedih.
Terkadang anak merasakan hal ini karena berada dalam situasi sosial yang baru. Atau tak jarang jika emosi ini muncul saat anak merasa lapar atau lelah.
Ajari Anak Memecahkan Masalah
Penting untuk mengajarkan anak mengatasi masalah daripada membuat ulah.
Dorong anak untuk meminta bantuan kamu atau pasangan agar dapat memvalidasi emosi anak.
Biarkan anak memecahkan sendiri masalah yang dialaminya. Kamu hanya perlu memberikan pengarahan.
Baca Juga: Menurut Psikolog, Ini 4 Jenis Mainan untuk Meningkatkan Kemampuan Anak
(*)
Penulis | : | Saras Bening Sumunarsih |
Editor | : | Dinia Adrianjara |
KOMENTAR