Parapuan.co - Radiasi ultraviolet (UV) adalah bentuk radiasi non-pengion yang dipancarkan oleh matahari dan sumber buatan, seperti tanning bed.
Meskipun memiliki beberapa manfaat bagi manusia, termasuk pembuatan Vitamin D, namun juga dapat menimbulkan risiko kesehatan.
Baru-baru ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membagikan prediksi seputar indeks ultaviolet di Indonesia pada Senin, 10 April 2023.
Hal ini dibagikan melalui Instagram resmi @infobmkg, BMKG memberikan peringatan mengenai beberapa wilayah di Indonesia yang akan mengalami indeks ultraviolet sinar matahari yang tinggi.
Dari keterangan yang dibagikan BMKG, terdapat kategori warna skala yang menunjukkan seberapa tinggi dan berbahayanya indeks UV di wilayah tersebut.
Mulai dari skala warna hijau (0-2) dengan risiko bahaya rendah, kuning (3-5) dengan risiko bahaya sedang, oranye (6-7) dengan risiko bahaya tinggi, merah (8-10) dengan risiko bahaya sangat tinggi, hingga ungu (>11) dengan risiko bahaya sangat ekstrem.
View this post on Instagram
Lalu apa sebenarnya bahaya paparan sinar ultaviolet yang tinggi?
Jenis Sinar Radiasi UV
Mengutip dari CDC, radiasi UV diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama: ultraviolet A (UVA), ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet C (UVC), berdasarkan panjang gelombangnya.
Baca Juga: Bisa Meningkatkan Suasana Hati, Ini 4 Manfaat Paparan Sinar Matahari
Hampir semua radiasi UV yang mencapai bumi adalah UVA meskipun beberapa radiasi UVB mencapai bumi.
Radiasi UVA dan UVB keduanya dapat mempengaruhi kesehatan tetapi UVA menembus lebih dalam ke dalam kulit dan lebih konstan sepanjang tahun.
Source | : | CDC,epa.gov |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR