Hal ini karena bubur dengan tekstur encer melambangkan rezeki yang tak baik dalam kepercayaan China kuno.
2. Menutup Pintu Rumah
Lebih lanjut saat malam sebelum perayaan Imlek, biasanya seluruh pintu dan jendela akan dibuka lebar.
Rupanya, ada filosofi tersendiri mengapa aktivitas ini banyak dilakukan.
Membuka pintu dan jendela saat perayaan Imlek demi menyambut rezeki yang akan datang bersamaan dengan pergantian tahun.
Seiring berjalannya waktu, tradisi menutup pintu rumah ini semakin jarang ditemukan, khususnya di wilayah perkotaan.
Beberapa lebih memilih untuk tetap menyalakan lampu rumah agar rezeki tetap masuk.
Baca Juga: Menurut Feng Shui, Tiga Arah Meletakkan Tempat Tidur Ini Bawa Keberuntungan
3. Buka Toko
Nah, pengusaha toko saat perayaan Imlek disarankan untuk tidak membukanya alias tidak berjualan.
Beberapa pengusaha toko bahkan rela menutup tokonya selama beberapa hari setelah Imlek.
Usut punya usut, tradisi dilarang membuka toko ini berjalan selama lima hari atau tepatnya setelah tanggal Cia-gwee ce go.
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | Saras Bening Sumunar |
Editor | : | Rizka Rachmania |
KOMENTAR