Namun setiap keluarga lelaki yang dipacarinya sejak tujuh tahun lalu itu datang melamar, tidak terjadi kesepakatan soal uang panai.
“Karena tak ada kesepakatan itulah kami tak bisa bersatu,” tutur Risna saat ditemui di kampusnya, Stikes Panrita Bulukumba, Kabupaten Bulukumba, Rabu (28/10/2014).
Dalam tradisi masyarakat Bugis-Makassar, uang panai merupakan prasyarat utama di mana calon mempelai laki-laki memberikan sejumlah uang kepada calon mempelai perempuan.
Uang ini akan digunakan untuk belanja keperluan mempelai wanita mengadakan pesta pernikahan.
Besarnya uang panai ini sangat dipengaruhi oleh status sosial calon mempelai wanita.
Uang panai juga biasanya diiringi permintaan mempelai perempuan berupa sompa (harta tidak bergerak seperti tanah atau kebun), dan erang-erang (asesoris resepsi pernikahan).
Risnawati tampaknya tak mau mengenang masa lalunya lagi.
Risna gadis asal Turungan Beru, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba yang mendadak tenar di dunia maya dan di kalangan warga Bulukumba setelah menghadiri pesta pernikahan sang mantan pacaranya Rais (25) di Desa Lembanna, Kajang, Kamis (16/10/2014) lalu.
Ia dianggap bukan wanita seperti biasanya karena membuktikan dirinya untuk hadiri di pesta pernihakan sang mantannya yang mereka rajut tujuh tahun yang lalu.
"Sebenarnya masalah itu saya mau melupakannya dan tidak mengingat lagi, sakiiiittt....," kata Risna ketika mengisahkan perjalanan asmaranya dengan sang mantannya yang telah menikah dengan wanita lain itu, Selasa (28/10/2014).
Rendy Sadikin / Tribunnews.com
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri