Karena butuh uang, ia pun menerima ajakan tamu itu.
Kemudian, ia mencari teman untuk melayani tamu tersebut. Ia mencari di grup Facebook.
Kebetulan, ketika itu ada wanita panggilan yang juga buka order. Irsya menghubungi wanita tersebut.
Ia menawarkan ke wanita itu bahwa ada tamu yang mengajak seks ramai-ramai.
Tarifnya, per orang Rp 600.000. Tarif itu sudah bersih tidak dipotong biaya sewa hotel. Wanita panggilan yang dihubungi itu juga setuju.
Irsya segera memberitahukan jadwal dan lokasi hotel tempatnya bertemu.
Ternyata itu menjadi hari apesnya. Ia digerebek polisi ketika berada di hotel.
"Awalnya saya ragu mau melayani tamu itu. Tapi dia memberi uang muka, sehingga saya percaya," katanya.
Ia ragu melayani tamu yang mengajak layanan seks ramai-ramai karena ada beberapa temannya yang ditangkap polisi saat melakukan hal serupa.
"Ternyata digerebek polisi juga. Sekarang memang banyak tamu yang minta layanan seks aneh-aneh," katanya.
Penyidik Unit PPA Polrestabes Surabaya, Bripka Anti mengatakan, belakangan ini memang banyak kasus trafficking dan prostitusi yang melayani seks ramai-ramai seperti yang dilakukan Irsya.
Malah, ia pernah menangani kasus suami yang menjual istrinya demi kepuasan fantasi seksualnya.
Samsul Hadi / Surya