Mulai dari situ kami terus berkomunikasi," cerita Sofian.
Komunikasi yang intens membuat Sofian yang saat itu bekerja di sebuah bengkel di Kotamobagu merasa menemukan cintanya.
"Saya belum pernah pacaran sebelumnya. Saya merasa jatuh cinta," kata Sofian.
Tak tahan dengan perasaan cintanya, Sofian pun kemudian nekat mendatangi Martha di Lelama, yang jaraknya cukup jauh.
Saat pertama bertemu secara fisik dengan Martha, Sofian terkejut.
"Saya tidak tahu kalau Martha sudah setua ini.
Namun, kami merasa benar-benar jatuh cinta, dan sepakat melanjutkan hubungan ini," tutur Sofian.
Merasa sudah cocok satu sama lain, kedua insan yang dimabuk cinta ini lalu berencana meresmikan hubungan mereka.
Banyak pihak yang menentang rencana itu, terutama keluarga Martha.
Namun, tekad mereka sudah bulat, harus menikah.
Sofian pun kemudian menyampaikan rencana pernikahan itu kepada orangtuanya yang ada di Pulau Mantahage.
Sofian lalu mengajak orangtuanya untuk menemui Martha dan melamarnya.
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri