Namun, Selasa (21/3/2017) Jiro san telah meninggalkan kita semua.
Pria berusia 48 tahun itu ditemukan meninggal karena bunuh diri.
Motif kepergiannya masih dalam penyelidikan, namuan pihak kepolisian menduga Jiro melakukannya karena beban kerja sebagai general manajer JKT48 teramat berat.
“Beban kerja terlalu berat. Pekerjaannya generalisasi manajer JKT48," ucap Kasubag Humas Polres Tangerang Selatan AKP Mansuri pada Rabu (22/3/2017) ini.
Sementara berdasarkan hasil penyelidikan tim kepolisian, AKP Alexander Yurikho menjelaskan dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh Inao Jiro benar, namun bukan menggunakan tali melainkan kain panjang.
“Kami jumpai bahwa ada seorang pria yang tergantung bukan menggunakan tali, tapi pakai kain panjang atau biasa kita sebut sebagai syal, kain yang cukup panjang tergantung di kamar mandi yang berada di dalam kamar tidur," jelas AKP Alexander Yurikho.
Setelah ditelusuri, pria tersebut adalah warga negara asing yang merupakan Inao Jiro.
Tugasnya sebagai general manager tak hanya menghubungkan JKT48 dengan family 548 di Jepang, melainkan juga mengaudisi, melatih dan mengurus keperluan para member.
Sebagai sosok yang paling mengerti seluk beluk JKT48, Jiro san juga tak hanya mengabarkan pengumuman ke fans, dii juga sering berinteraksi dengan para member.
Pada suatu kesempatan, dia berduet bareng Veranda menyanyikan lagu Futari wa Dekiteru di event Team J "Mulai Sekarang Sungguh2" pada 2016 silam.
Bahkan, dirinya juga pernah nampang di photopack JKT48!
Kabar terakhir yang diumumkan langsung dari bibirnya adalah kepuitusan untuk meluluskan Jessica veranda JKT48.