”Saya terpikir untuk membuat revolusi seperti tahun 1970. Revolusi kedua ini ada satu format dangdut yang baru, style yang baru, bahkan ikon yang baru,” jelasnya.
Dia merasa Ridho bisa menjadi ikot revolusi dangdut kedua.
Revolusi itu sudah disiapkan sang raja, Rhoma Irama.
"Ikon itu, kan, Ridho. Kemudian Sonet2 Band itu (dibaca Sonet two). Dari nama saja sudah revolusioner," jelas Rhoma waktu itu.
"Dulu, kan, namanya Orkes Melayu Soneta, Orkes Melayu Purnama. Dengan revolusi saya, Soneta menjadi Soneta Grup. Enggak ada lagi orkes melayu Soneta, bahkan sekarang Sonet2 itu band. Itu juga revolusioner," lanjutnya.
Maka, si Ridho pun seperti dinobatkan sebagai Pangeran Dangdut yang diharapkan mampu mengawal revolusi dangdut kedua.
Awalnya, tanda-tanda sukses terasa.
(BACA JUGA: Ridho Rhoma Kena Kasus Narkoba, Padahal Rhoma Irama Pernah Memperingatkannya)
"Alhamdulillah revolusi kedua ini juga berhasil. Sonet2 Band ternyata bisa sejajar dengan grup-grup pop papan atas. Katakanlah, kalau urusan RBT, Ridho yang tertinggi peringkatnya," ujar Rhoma.
Namun, itu tak lama. Sonet2 dengan vocalis Ridho yang didirikan pada 2009, kemudian dibubarkan sendiri oleh Rhoma pada 2015.
"Sonet2 ada, kemarin sudah resmi bubar. Sayangnya dibubarin sama pembentuknya, papa," ujar Ridho di Pesbukers, Kamis, 21 Mei 2015.
Lalu, bagaimana dengan Revolusi Dangdut Kedua?
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |