"Kau cuma perlu mengirimkan saya foto telanjangmu atau alat kelaminmu," begitu pesan yang tercantum.
"Banyak gadis yang mengirimkan saya foto demikian dan saya tak akan memberi tahu orang bahwa kamu juga mengirimnya," kata sang predator seksual lebih lanjut.
Pelecehan seksual berformat teks dari pengguna Musical.ly.
Alicia sontak kaget sekaligus terpukul dengan perlakuan yang diterima sang anak.
Meski begitu, ia juga sedikit bersyukur karena kala itu sedang bersama Charli.
"Yang membuat saya sedih adalah banyak anak-anak yang mungkin menerima pesan ini tanpa didampingi orang tua. Lalu mereka memutuskan menuruti perkataan sang predator. Ini mungkin saja terjadi," Alicia seperti dilansir Kompas.com.
Ia segera mengambil iPad Charli dan pergi ke kantor polisi untuk melaporkan pelecehan tersebut.
Polisi berjanji akan membantu, namun juga memberi tahu Alicia bahwa penelusuran identitas pelaku akan sulit dilakukan.
"Polisi mengatakan sang pelaku bisa saja berada di belahan dunia lain dan susah terlacak," kata Alicia.
Musical.ly sendiri merupakan layanan yang populer di kalangan anak kecil hingga remaja di bawah 21 tahun. Didirikan pertama kali pada 2014, pengguna aktif Musically sudah tembus 50 juta orang.
Alicia sendiri adalah salah satu orang tua yang memilih mengizinkan sang anak untuk bermain Musical.ly.
Menurut penuturannya, orang tua anak-anak di sekolah Charli sudah banyak yang memblokir akses Musical.ly untuk anak mereka karena rentan dijadikan ladang pelecehan seksual oleh para predator.
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |