Grid.ID - Saat ini di ranah internet Indonesia sedang beredar konten hoax dengan tema pemerkosaan, pelecehan seksual dan video esek esek.
Tujuannya untuk menarik perhatian pembaca, sehingga mereka menge-klik konten yang telah dipersiapkan.
Mereka seperti tidak mau kalah dengan berita hoax politik yang bertujuan menimbulkan keresahan dan memecah belah.
Seperti dilansir Grid.ID dari tribunnews.com, penyebaran dilakukan terutama mengandalkan posting di wall dan group Facebook beranggota banyak.
Jika postingan di-klik, maka akan mengarahkan pada situs Blogspot yang telah dipersiapkan sedemikian rupa.
Situs jebakan di Blogspot akan menampilkan pancingan yang telah dirancang sedemikian rupa.
BACA JUGA (Penting Dibaca Buat Kamu yang Sering Buka Situs Porno, Hati-hati Konten Hoax yang Efeknya Merugikan! )
Jika korbannya memang “gelap mata” ingin melihat konten yang dijanjikan, maka dia akan dipandu ke situs phishing.
Situs phising ini sendiri dibuat mirip dengan situs login Facebook untuk mencuri kredensial Facebook-nya.
Setelah akun Facebook didapatkan, akun tersebut akan digunakan untuk melakukan posting lagi pada grup Facebook lain, guna mendapatkan korban lebih banyak lagi.
Selain mencuri kredensial, situs Blogspot yang telah dipersiapkan juga mendulang pendapatan dari iklan Adwords, dengan menampilkan iklan obat kuat dan iklan dewasa lainnya.
Khusus untuk pengguna gadget smartphone/tablet, tindakan klik itu akan memicu instalasi aplikasi.
Hal ini memberikan keuntungan finansial bagi pembuat situs.
BACA JUGA (Ternyata Pabrik Berita Hoax Itu Benar Ada, Dalam 3 Bulan Bisa Meraup Ratusan Juta Loh)
Kelihatannya hal ini menjadi salah satu tujuan utama aktivitas ini.
"Usaha ini dilakukan secara terorganisir, terlihat dari banyaknya situs blogspot yang telah dipersiapkan dengan isi berita dan judul yang provokatif."
"Semuanya tidak jauh-jauh dari syahwat," ujar Direktur Vaksincom, Alfons Tanujaya dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/3/2017).
Adapun salah satu tema posting yang cukup ramai beredar adalah gambar atau tautan video wanita yang mengenakan seragam pramugari dari salah satu maskapai penerbangan nasional.
Jika tautan yang diberikan di-klik, maka akan membuka halaman situs blogspot yang telah dipersiapkan.
Jika pengaksesnya terkecoh dan mengklik gambar yang diberikan, maka ia akan diarahkan pada situs phishing yang meminta korbannya memasukkan kredensial Facebook guna melihat video yang dijanjikan.
BACA JUGA (Bukan Cuma Pangeran Mutaib, Foto Putri Arab Ameera Al Taweel Juga Hoax)
Jika pengunjung memasukkan kredensial Facebook mereka, maka akan mendapatkan akses video yang dijanjikan.
Tetapi akan dialihkan langsung ke situs iklan yang memberikan informasi bahwa video ini hanya dapat ditonton menggunakan aplikasi mobile tertentu.
Vaksincom menyarankan pengguna internet berhati-hati tidak melakukan instalasi aplikasi yang tidak diketahui keamanannya.
Apalagi aplikasi yang diarahkan oleh iklan video porno.
Aktor intelektual
Lalu, siapa aktor intelektual di balik penyebaran hoax yang cukup terorganisir ini ?
Menurut Vaksincom, aktivitas yang tidak bertanggung jawab ini dilakukan cukup terorganisir dan telah dipersiapkan dengan seksama.
Terlihat dari konsistensi pembuat hoax yang secara berkala.
BACA JUGA (Jangan Sampai Seperti Ini Ladies! Niatnya Bisnis Online Ibu 42 Tahun Ini Malah Kena Pelecehan Seksual)
Mereka membuat tema berita vulgar baru di halaman blogspot dan menyebarkan di wall dan group Facebook.
Disebarkan baik menggunakan akun Facebook abal-abal ataupun akun Facebook curian.
Tujuannya untuk menjaring lebih banyak korban.
Setidaknya Vaksincom telah mendapatkan tiga profil blogger yang telah secara serius mempersiapkan konten berita-berita vulgar dan disebarkan secara rutin setiap hari.
Bayangkan jika hal ini dilihat oleh anak di bawah umur, atau siapa pun yang tidak bisa mengendalikan dirinya dengan baik.
BACA JUGA (Cari Jodoh Online? Ingat 5 Ciri Penipu Ini)
Jika hal ini tidak dihentikan, dikhawatirkan hal ini akan mempengaruhi perkembangan psikis dan menyebabkan penyimpangan perilaku atau kekerasan seksual.
Vaksincom menyarankan para orang tua untuk berhati-hati dan selalu mengawasi buah hati anda.
Komunikasikan bahaya konten vulgar ini dan pihak yang berwenang untuk melakukan tindakan yang diperlukan.
Tujuannya agar konten vulgar ini tidak berkembang dan memberikan dampak negatif pada generasi muda Indonesia (*)