Ketika pemerintah menutup semua rumah bordil di Treviso, warisan resep tiramisu ternyata tak sepenuhnya hilang.
Ini berkat seorang perempuan dan suaminya yang selalu berkunjung ke sana.
Kemudian setelah ditutup, perempuan ini memikirkan resep dari tiramisu tidak boleh hilang.
Perempuan tersebut ternyata sedang hamil dan setelah melahirkan bayi laki-laki, dia mencoba "Sbatudìn" dan ia merasa lebih sehat bahkan setelah masa persalinannya.
Kemudian ia bekerja sama dengan juru masak untuk menyempurnakan resep dan mulai membuatnya di restoran miliknya untuk disajikan pertama kali kepada orang-orang yang belum pernah menginjakkan kaki di rumah bordil.
Saat ini Anda pun dapat mengunjungi tempat kelahiran kembali tiramisu ini.
Kedai ini terletak di pusat Kota Tua Treviso dengan nama Le Beccherie.
“Nama ini memiliki makna dalam dialek lokal yang berarti ‘pembantaian‘," ujar petani setempat, Paolo Manzan.
Varian rasa baru yang menggoda telah dibuat dengan sebutan 'De-structured Tiramisu' dengan taburan biskuit cokelat dan sedikit rasa gurih.
Ada lagi inovasi yang baru untuk memenuhi permintaan dari pelanggan yang meningkat setiap harinya.
Ada sebuah bar di Treviso yang menyajikan tiramisu dengan sebuah mesin, sehingga kue tiramisu secara otomatis akan tersedia dalam waktu hanya dua detik.(*)
3 Kali Kawin Cerai, Dewi Perssik Blak-blakan Ingin Taaruf, Gak Jadi Gaet Mayor Teddy?
Source | : | nationalgeographic.co.id |
Penulis | : | Octa Saputra |
Editor | : | Octa Saputra |