Grid.ID - Tiramisu kali pertama diciptakan di bordil di sebuah kota yang terletak di Italia bagian utara, Treviso.
Treviso terkenal dengan warganya yang santai, seksual, dan suka mencari kesenangan.
Di Italia, arti harfiah dari tiramisu berarti "tarik saya, angkat saya".
Tahun 1958, rumah bordil di kota Treviso tersebut ditutup pemerintah.
Semakin banyak tiramisu dijual, semakin berkembang bisnis prostitusi di kota tersebut.
BACA JUGA (Tiramisu, Kamu Enggak Bakal Percaya Kalau Kue Dari Italia Ini Tercipta di Rumah Bordil)
"Hampir semua orang, bahkan sebagian besar orang Italia pun tak tahu tentang asal-usul tiramisu sebenarnya,” ujar salah satu Public Relation Tourism Trevino, Lara Santi, seperti dikutip dari Grid.ID dari nationalgeographic.co.id.
Treviso identik dengan gang-gangnya yang seperti labirin dan juga lintasan sungai yang khas.
Pada abad pertengahan, Treviso dijadikan simbol “Kebahagiaan Italia dan Kerajaan Seks”.
Saat ini, kota Treviso semakin terkenal sebagai kampung halaman tiramisu, si makanan seksi.
Bahkan ada juga "tur erotis" yang tersedia di kota ini.
Tur itu meliputi kunjungan ke bistro "Red Shadows", rumah bordil tua dan tempat bersejarah lainnya yang dulu sempat digunakan sebagai kawasan prostitusi.
Rumor mengatakan bahwa dahulunya tiramisu disantap ketika pekerja seks di Treviso akan “bermain” dengan pelanggannya.
Ketika pemerintah menutup semua rumah bordil di Treviso, warisan resep tiramisu ternyata tak sepenuhnya hilang.
Ini berkat seorang perempuan dan suaminya yang selalu berkunjung ke sana.
Kemudian setelah ditutup, perempuan ini memikirkan resep dari tiramisu tidak boleh hilang.
Perempuan tersebut ternyata sedang hamil dan setelah melahirkan bayi laki-laki, dia mencoba "Sbatudìn" dan ia merasa lebih sehat bahkan setelah masa persalinannya.
Kemudian ia bekerja sama dengan juru masak untuk menyempurnakan resep dan mulai membuatnya di restoran miliknya untuk disajikan pertama kali kepada orang-orang yang belum pernah menginjakkan kaki di rumah bordil.
Saat ini Anda pun dapat mengunjungi tempat kelahiran kembali tiramisu ini.
Kedai ini terletak di pusat Kota Tua Treviso dengan nama Le Beccherie.
“Nama ini memiliki makna dalam dialek lokal yang berarti ‘pembantaian‘," ujar petani setempat, Paolo Manzan.
Varian rasa baru yang menggoda telah dibuat dengan sebutan 'De-structured Tiramisu' dengan taburan biskuit cokelat dan sedikit rasa gurih.
Ada lagi inovasi yang baru untuk memenuhi permintaan dari pelanggan yang meningkat setiap harinya.
Ada sebuah bar di Treviso yang menyajikan tiramisu dengan sebuah mesin, sehingga kue tiramisu secara otomatis akan tersedia dalam waktu hanya dua detik.(*)
Source | : | nationalgeographic.co.id |
Penulis | : | Octa Saputra |
Editor | : | Octa Saputra |