"Saya pun harus membuktikan lebih,” ujarnya.
BACA JUGA (Mau menelepon karakter cowok Korea? Ada banyak pilihannya di game Mystic Messenger)
Smartphone dan sosial media tidak hanya memenuhi kebutuhan komunikasi tetapi menciptakan dorongan yang luar biasa.
Alexandra Elliott (Siswi SMU George Washington High School di San Francisco) mengakui, bermain sosial media melalui smartphone membuatnya sangat nyaman dan tercipta chemistry di antaranya.
“Smartphone memberikan banyak manfaat dibanding mengonsumsi obat-obatan,” ujarnya.
Melanie Clarke (Pegawai Starbucks in Cape Cod, Massachusetts) mengatakan ia tidak ingin memakai obat-obatan, walaupun sangat mudah mendapatkannya.
“Kembali kepada kebiasaan orang tersebut."
BACA JUGA (VIDEO – Apakah Kamu Mengidap Penyakit Insta Lie? Suka Pamer di Medsos Itu Salah Satunya Lho)
"Ketika saya sendirian di rumah, insting pertama saya akan main smartphone.
"Sedangkan, anak-anak pasti bermain,” ucapnya.
Pada 2015, jumlah perokok yang berusia 12-17 turun 4.2 persen, dibanding tahun 2005 sebesar 10.8 persen.
Ini berdasarkan data Abuse and Mental Health Services Administration.
BACA JUGA (VIDEO - Ernest Prakasa: Masalah Medsos Datang dan Pergi)
Survei itu mengungkapkan jumlah pengonsumsi alkohol yang berusia 12-17 tahun turun 9.6 persen dari 16.5 persen.
Di waktu yang sama, jumlah penetrasi smartphone terus melonjak.
Common Sense Media mengungkapkan anak muda AS yang berusia 13 – 18 menghabiskan 6 setengah jam untuk bermain sosial media dan game. (*)
Fitri Salhuteru ‘Cari’ Nikita Mirzani Usai Membongkar Aib, Mana yang Biasa Lantang Menghina!