“Pengereman dilakukan tergantung kondisi jalan, jika berpasir dan tanah cukup pergunakan rem belakang, untuk menghindari tergelncir dan hilangnya traksi ban depan.
Namun, jika kondisi jalan normal maka aktifkan keduanya bersamaan (depan dan belakang),” papar Hendrik.
2. Lepas rem ketika sepeda motor akan benar-benar masuk lubang, dan biarkan sepeda motor melaluinya dengan roda yang masih berputar.
Ini akan mengurangi beban tekanan yang diterima ban, suspensi dan pelek, sehingga kerusakannya tidak fatal.
Namun jangan lupa, kondisi badan upayakan berdiri, agar tubuh terutama mata tetap stabil dan tidak terpengaruh goncangan kuat harena menghantam lubang.
“Biarkan sepeda motor masuk lubang dengan ban yang berputar. Ini akan mengurangi kerusakan pada pelek atau speleng (goyang).
Seperti dalam teknik parkour, ketika melompat dari ketinggian, mereka tidak diam saja saat kaki menapak tanah, tapi dengan gerakan sembari berguling.
Karena ini akan mengurangi beban tekanan yang diterima kaki, sehingga tidak membuatnya patah,” yakin Hendrik.
3. Jangan panik.
Karena hampir semua pengendara yang terjatuh karena lubang, umumnya mereka panik (mentalnya tidak bagus).
“Mereka cenderung melakukan upaya yang spontan tanpa dipikirkan.
Salah satunya menekan rem habis-habisan, atau tiba-tiba bermanuver untuk menghindari lubang, padahal di kanan atau kiri jalan ada kendaraan lain, yang akhirnya tabrakan.
Intinya dalam menghadapi lubang, kurangi kecepatan, biarkan sepeda motor masuk lubang dengan kondiri roda tetap berputar atau mengalir.
Dengan itu dampak negatifnya akan berkurang,” tutup Hendrik.
Oke, sudah paham triknya ladies?
Tetap hati-hati di jalan ya.(*)
Selamat! Mahalini Umumkan Hamil Anak Pertama, Rizky Febian: Sehat Selalu Bidadariku