Grid.ID - Tewasnya Muhammad Akbar ‘Salubiru” bin Muhamad Ramli (25) karena ditelan ular piton, masih terus menjadi keprihatinan.
Apalagi, ini kasus langka, termasuk di seluruh dunia.
Kematian Akbar juga menimbulkan kekhawatiran Dusun Pangerang, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.
(BACA JUGA: Merinding dan Mengharukan, Ini Lho Mimpi Akbar Sebelum Ditelan Ular Piton)
Sebab, warga setempat takut jika akan ada aksi balas dendam para piton karena piton penelan Akbar itu dibunuh warga.
Sebab itu, ular yang menelan Akbar tersebut akhirnya dikubur baik-baik, termasuk kulitnya.
Sebelum dikubur, warga sempat menjemur ular itu, karena awalnya mau dijual.
(BACA JUGA: Kini di Sulawesi Ular Piton dan Manusia Saling Santap, Akbar Korban Termutakhir)
Menurut Rahmat, tetangga korban, awalnya kulit ular tersebut hendak dijual warga karena harganya cukup mahal.
“Mulanya hendak dijual warga setelah diukur ulang panjangnya. Tapi, karena warga khawatir bisa memicu kemarahan kawanan piton yang menyaksikan kawan mereka diperlakukan tidak baik, makanya kita tanam baik-baik,” ujar Rahmat, yang juga keluarga korban.
Bangkai ular piton raksasa yang dipastikan ukurannya mencapai 7 meter setelah diukur warga (sebelumnya disebut 4 meter).
Bangkai ular akhirnya ditanam di sebuah kawasan perkebunan sawit tidak jauh dari lokasi Akbar ditemukan tewas ditelan ular.
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |