“Gara-gara habitatnya ini terganggu oleh pembukaan lahan sawit, makanya menyebar dan hampir semua wilayah di Mateng terdapat, apalagi di Salubiro,” terangnya.
(BACA JUGA: Munaria Istri Akbar Pria Yang Tewas Dimangsa Piton Akhirnya Datang Ke Mamuju, Yang Didapatinya Bikin Terenyuh)
Ia mengatakan, piton paling sering terlihat di wilayah tersebut saat memasuki musim kemarau dan hujan.
Kalau sudah musim kemarau dan hujan pasti banyak bermunculan.
Berdasarkan data Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Polhut Sulbar, Provinsi Sulbar merupakan salah satu wilayah habitat ular piton terbanyak di Indonesia.
“Memang di Sulbar banyak, apalagi wilayah Mamuju, bahkan Sulbar jumlah perdagangan ular piton sekitar 1000 ekor per tahun,” jelasnya.
Ia menuturkan, ular sanca atau piton belum dilindungi, sehingga hampir di seluruh wilayah Sulbar, utamanya di wilayah Mamuju sering terjadi penangkapan.
(BACA JUGA: Haru! Akbar Yang Tewas Dimangsa Ular Piton, Bahkan Anak Ke-2 Belum Kenal Siapa Ayahnya)
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan hampir di semua rawa dan kanal-kanal di Mamuju ditempati buaya.
Terkait kejadian yang menimpa Akbar, Hardi menghimbau kepada masyarakat utama para petani sawit untuk berhati-hati terhadap keberadaan hewan-hewan pemangsa tersebut.
Akbar (25), korban tewas ditelan ular piton di Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, di mata keluarganya merupakan sosok pendiam dan sabar.
“Sabar sekali ini Akbar, pendiam,” kata ayah kandung Akbar, Muhammad Ramli, kepada Tribun Sulbar, Rabu (29/3).
“Karena sabarnya, dia tidak pergi cari kerja. Jadi saya suruh saja kerja sawit karena dia tidak tahu pergi cari kerja.”
Akbar anak pertama dari 10 bersaudara. Ramli mengatakan, Akbar meninggalkan dua anak. “Anak pertamanya berusian lima tahun, sementara anak keduanya baru berusia tiga bulan,” ujar Ramli.
Kini Akbar telah dimakamkan di pekuburan Islam Pantai Desa Salubiro, Selasa (28/3) sekitar pukul 11.00 WITA. Kita tahu, ia ditemukan tak bernyawa di perut ular piton raksasa, Senin (27/3) malam, di kebun kelapa sawitnya, Dusun Pangeran, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |