Pasalnya, kebutuhan pelanggan akan terus meningkat dalam waktu dekat ini.
1. Bangun ekosistem 4.5G di Indonesia.
Caranya dengan mengundang penyedia device, baik pabrikan ataupun principal, untuk bisa testing devices yang akan diluncurkan di Indonesia.
Tentunya, tes ini perlu dilakukan di XL 4.5G Xperience Zone untuk memastikan bahwa perangkat yang diuji benar-benar sudah mendukung layanan 4.5G.
Saat ini sudah mulai dilakukan testing devices dari beberapa principal dan pabrikan seperti dari Erafone, Netgear, Huawei, dan Askey.
(BACA JUGA Seru Banget, Kini Ladies Bisa Streaming Hiburan Gratis di Kereta Api Lho! )
2. Kenalkan arah perkembangan teknologi 4G.
Pengenalan ini antara lain meliputi pengetahuan teknologi 4.5G, juga memberikan pengalaman langsung tentang kecanggihan teknologi 4.5G ini.
Dengan mengenal lebih lanjut, maka masyarakat akan mengetahui apa manfaat yang bisa didapatkan dari teknologi terbaru ini.
Masyarakat juga bisa mengetahui pemilihan perangkat yang mendukung layanan 4.5G.
3. Dukung visi pemerintah untuk menggelar layanan 4.5G di Asian Games 2018.
Caranya dengan menyiapkan pengetahuan masyarakat tentang 4.5G dan ekosistem pendukungnya,
Seperti sudah diketahui, Menkominfo beberapa waktu yang lalu menyatakan harapannya agar layanan 4,5G sudah bisa dioperasikan secara maksimal.
Tujuannya untuk mendukung hajatan olahraga terbesar di Asia tersebut, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
Jakarta dan Palembang telah ditetapkan menjadi lokasi penyelenggaraan cabang-cabang olahraga Asian Games.
(BACA JUGA Pengguna 4G XL Habiskan Berapa GB Data per Bulan? )
Tahun 2017 ini, manajemen XL juga menganggarkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 7 triliun.
Alokasi belanja modal tersebut sesuai fokus XL Axiata di tahun 2017 ini, yaitu memperluas dan meningkatkan jaringan 4G.
Tahun ini XL Axiata akan membangun sekitar 17 ribu BTS 4G di berbagai daerah.
Pada skala kota, akan terus dikembangkan layanan 4G ke lebih dari 330 kota di berbagai daerah, termasuk di luar Jawa.
Saat ini, cakupan layanan 4G XL telah mencapai sekitar 53% populasi Indonesia. (*)